Amanat.id- Sebagai wujud kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Badan Wakaf Indonesia (BWI) gelar program “Waqf Goes to Campus (WGTC) XII-Semarang” dengan tema “Penguatan Literasi Wakaf Produktif Generasi Milenial”, di Gedung Rektorat Lantai 4, Kampus 3, Selasa (20/12/2022).
Melalui program ini, Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq berharap UIN Walisongo mampu menjadi ikon penggerak waqaf Indonesia.
“Waqaf memiliki kontribusi yang luar biasa untuk menjadikan bangsa lebih baik, waqaf bukan semata-mata kepentingan akhirat. Tapi kepentingan hari ini, masa depan, dan akhirat nanti,” tuturnya.
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Mohammad Nuh menyampaikan bahwa waqaf tidak sekedar aktivitas menyerahkan harta.
“Waqaf bukan hanya menyerahkan harta, tapi ada sejumlah values yaitu membangun lifestyle (red. gaya hidup) yang gemar memberi, menciptakan produktivitas, transformasi, dan timeless akan amal perbuatan yang berlaku selamanya dan tidak terputus,” jelas Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014 tersebut.
Tujuan Program “Waqf Goes to Kampus”
Mahasiswa sebagai kaum terdidik dan intelektual menjadi target utama dalam program “Waqf Goes to Campus”, menjadi bentuk investasi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk turut andil pada dunia berwaqaf Indonesia.
Nuh memberikan prediksinya terkait Indonesia jika kampus sudah memiliki jiwa wakaf.
“Generasi terdidik dan bermasa depan itu berasal dari perguruan tinggi, jika kampus sudah ada jiwa ber-wakaf dengan empat values tadi, saya prediksi Indonesia akan aman. Ditambah, anak-anak muda memiliki usia produktivitas dan kemampuan belajar tinggi,” tuturnya.
Ia menambahkan manfaat lain yang didapat apabila generasi milenial dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan melalui kegiatan wakaf.
“Kegiatan ber-waqaf akan membangun generasi milenial jadi generasi filantropi, yang tidak pelit, sebab melalui rasa kedermawanan itu menjadikan individu dekat dengan manusia, melalui waqaf mereka bisa jadi agent of change,” imbuhnya.
Nuh sangat berharap mealui kerjasama dengan BWI sekaligus mampu menyiapkan para pengelola aset waqaf (nadzir) yang berkualitas.
“Insyaallah melalui kerja sama ini, UIN Walisongo jadi instrumen atau media untuk menyiapkan nadzir-nadzir yang berkualitas, dan menyediakan sertifikasi kompetensi mereka, sehingga tidak ahli secara teoritis namun praktis,” tutupnya.
Reporter: Sinta