PENYERAHAN SERTIFIKAT : Salah satu acara saat Jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung berkunjung di UIN Walisongo Semarang. |
Amanat – Aula gedung O Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang tampak ramai. Sabtu, (3/12). Turut hadir dalam keramaian itu mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung.
Mereka tergabung dalam Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA). M. Rinaldi, Panitia Acara, mengatakan, kunjungan tersebut merupakan kali ketiga setelah dua tahun lalu pertama diadakan. Acara itu dulu dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung lalu tahun berikutnya berlanjut ke UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
“Kunjungan di UIN Walisongo ini sudah direncanakan sejak awal periode kepengurusan kami,” katanya.
Ia menambahkan, tak kurang 109 Mahasiswa dari UIN Bandung turut serta dalam acara studi banding tersebut. Kegiatan itu berkerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang.
Sebelum acara ini, kata Rinaldi, telah dilaksanakan kunjungan Pesantren Kebun Jambu, Cirebon, Jum’at, (2/12). Menurut rencana, acara tersebut akan diakhiri dengan mengunjungi tempat wisata di Kota Semarang. Minggu, (4/12).
Lebih lanjut, Rinaldi mengeluhkan terkait pelaksanaan acara tersebut. Menurutnya, pihak kampus UIN SGD Bandung dinilai abai. Ihwal itu dikarenakan pihak birokrasi tidak memberikan kontribusi dana sepeserpun demi kelancaran kegi itu. Alhasil, keseluruhan dana yang digunakan dibebankan seluruhnya kepada mahasiswa.
“Setiap peserta diwajibkan membayar iuran Rp. 250 Ribu,” katanya.