Amanat.id – Di penghujung tahun 2019 kabar baik menyapa Universitas Islam Negeri Walisongo. Pasalnya bulan Desember lalu Perpustakaan Pusat UIN Walisongo yang berada di Kampus III mendapat akreditasi A oleh tim asesor.
Ditemui Amanat, Senin (03/02/2020) kabar itu diamini Umar Falahul Alam, Kepala Perpustakaan UIN Walisongo itu mengatakan sebenarnya proses reakreditasi sudah direncanakan sejak 2018 lalu, namun harus diberhentikan sementara lantaran kurangnya informasi yang komprehensif mengenai pelaksanaan akreditasi.
Meski mendapat akreditasi A dengan skor 92,44, Umar menerangkan perpustakaan harus memenuhi enam komponen sebagai indikator. Yaitu koleksi buku, sarana prasarana, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan jalanya perpustakaan.
“Komponen penguat lain yang terdiri dari hal-hal unik yang ada di perpustakaan juga dipertimbangkan,” ujarnya.
Dapat Catatan
Berdasarkan keterangan Umar, salah satu tim asesor Supriyanto memberikan beberapa catatan penting, diantaranya mengenai ketersediaan pustakawan di UIN Walisongo yang tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa.
“Untuk 500 mahasiswa harusnya ada satu pustakawan, sedangkan di UIN Walisingo hanya ada lima pustakawan. Jika mahasiswanya berjumlah 19.000, maka seharusnya kampus memiliki 38 pustakawan,” jelas Umar menirukan perkataan Supriyanto.
Selain permasalahan pustakawan, tim asesor juga memberikan catatan penting terkait kualitas dan kuantitas koleksi buku yang dimiliki UIN Walisongo.
“Menurut standarnya perpustakaan di perguruan tinggi yaitu penambahan kualitas buku baru harus ditambah 6% sebagai koleksi tercetak dari jumlah total yang dimiliki,” tambah Umar.
Sementara itu Durroh salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengaku kaget karena ia belum mendengar kabar ini sebelumnya, menurutnya akreditasi yang sudah didapatkan Perpustakaan Pusat sejatinya tidak menghentikan untuk terus berbenah diri.
“Ya, saya senang mendengar perpustakaan dapatkan akreditasi A. Tapi saya harap pihak pengelola tidak berhenti untuk terus memperbaiki kualitas buku serta pelayanannya,” jelas Durroh, Rabu (05/02/2020).
Reporter: Nafiatul Ulum
Editor: Ibnu A.