• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Rabu, 21 Mei 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Menyoal Media Masa Kini

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
8 tahun ago
in Artikel
0

Baca juga

Realitas Semu Emosi Pria

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

Ilustrasi: Doc.Google.com

Media sekarang ini tidak lagi tunduk pada sebuah fakta. Pemilik modal seringkali menggunakan media untuk menggiring opini publik demi kepentingan pribadi kelompok bahkan politik. Dalam kondisi demikian, wartawan terpaksa menyajikan informasi sesuai keinginan pemilik media. Sehingga, muncul berbagai informasi yang sedikit melenceng dari fakta.

Dalam kerja jurnalistik membutuhkan data yang valid yang terjadi dalam suatu masyarakat. Setidaknya data jurnalistik harus memenuhi unsur 5w+1h yaitu what, who, when, where, why, dan how. Wartawan harus melakukan observasi dan wawancara kepada narasumber agar mendapat lima unsur tersebut.

Kevalidan informasi sangat penting melihat masyarakat sekarang tengah kebanjiran informasi dari berbagai media sosial. Apalagi pembaca kurang melakukan diskusi dan konfirmasi informasi. Masyarakat lebih memilih mencari informasi melalui media – media yang diakuinya sebagai wadah penikmat semata.

Kemudahan mengakses media sosial menyebabkan minimnya kesadaran masyarakat terhadap urgensi informasi dalam sebuah media. Kebanyakan khalayak pembaca lebih menyukai informasi yang berbau negatif dan kontroversi, sehingga sebagian dari mereka mudah untuk melahap informasi mentah. Mengenai hal tersebut, kebenaran yang selalu ditangkap oleh mereka seolah akan selalu diputarbalikan oleh nafsu.

Bijak Mengonsumsi 

Sebagai wartawan tidak boleh menyebarkan informasi palsu, menambahi, bahkan hingga menyembunyikan data asli dari sebuah kejadian. Karena,  sudah dijelaskan dalam Kode Etik jurnalistik bahwa wartawan atau jurnalis Indonesia harus mengahasilkan berita yang akurat yakni mampu dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.

Selain itu wartawawan atau jurnalis Indonesia diharuskan untuk selalu menguji informasi dengan melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi itu, mampu memberikan runag dan waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional, dan tidak mencampuradukan fakta dan opini dalam sebuah informasi. Sehingga khalayak pembaca mampu mendapatkan informasi yang valid dalam sebuauh media.

Sedangkan bagi lapisan masyarakat yang notabanenya berperan sebagai pembaca sekaligus sebagai pengamat informasi dalam sebuah media, harus mampu memilih informasi yang baik. Selain itu juga berupaya membandingkan antara informasi satu dengan yang lain. Sebagaimana ayat al-Qur’an yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS: Al-Hujurat:6)

Allah SWT telah memberikan peringatan kepada manusia memeriksa dan meneliti informasi yang datang dari seseorang atau sekelompok yang belum jelas. Sehingga sebagai seorang pembaca dan pengamat diutamakan untuk mengoreksi sedemikian rupa atas apa yang telah disampaikan oleh media. Dengan demikian, suatu informasi seharusnya mengandung unsur data yang valid bukan data yang berasal dari imajinasi semata.

Millati Azka
Mahasiswa  Fakultas Dakwah 
dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang
  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Previous Post

Ahmad Sholeh: FSH Hentikan Perbaikan Sarpras Sejenak

Next Post

Tak Gengsi, Kasubag AU FSH Turun Tangan Langsung Bersihkan Selokan

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender
Artikel

Realitas Semu Emosi Pria

by Redaksi SKM Amanat
13 Mei 2025
0

...

Read more
Multitasking, Risiko Multitasking, Dampak Buruk Multitasking, Mahasiswa Multitasking, Pengaruh Multitasking

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

5 Mei 2025
Gelar Pahlawan, Gelar Pahlawan Soeharto, Kontroversi Gelar Soeharto, Gelar Pahlawan Nasional, Soeharto

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

22 April 2025
Rumah Ibadah, Aturan Pendirian Rumah Ibadah, Intoleransi Agama, Fenomena Intoleransi di Indonesia, Pelanggaran Kebebasan Beragama

Rumah Ibadah adalah Milik Tuhan dan Hamba-Nya

3 April 2025
lebaran, tradisi lebaran, tradisi unik lebaran, tradisi menyambut lebaran, tradisi menarik lebaran

Ragam Tradisi Menarik dalam Menyambut Lebaran di Berbagai Negara

30 Maret 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
FORMAKIP UIN Walisongo, PMB UIN Walisongo, Bantuan KIP-K, Pemotongan Biaya KIP-K, UIN Walisongo

Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

19 Mei 2025
Perkuliahan Hybrid, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo, Perkuliahan Online, Efisiensi Anggaran, UIN Walisongo

3 Bulan Perkuliahan Hybrid, Beberapa Mahasiswa UIN Walisongo Beri Tanggapan

13 Mei 2025
Perpustakaan UIN Walisongo, Jam Operasional Perpustakaan, Pembatasan Jam Operasional, Efisiensi Anggaran, UIN Walisongo

Perpustakaan UIN Walisongo Kembali Berlakukan Jam Operasional Hingga Hari Jumat

7 Mei 2025
ksk wadas, pentas ksk wadas, studi pentas wadas, ksk wadas uin walisongo, pentas pada suatu hari, karya arifin c noer

Bahas Isu Media Sosial, KSK Wadas Adakan Studi Pentas Bertajuk ‘Pada Suatu Hari’

26 April 2025
Load More

Trending News

  • Aksi Diam, Aksi Diam UIN Walisongo, Perpustakaan UIN Walisongo, Aksi Diam Perpustakaan, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo

    Beberapa Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Aksi Diam Tuntut Kembalikan Jam Normal Perpustakaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca dan Menelaah Falsafah Mandor Klungsu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend