Amanat.id- Ketua Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuslitbit) Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Syamsul Ma’arif, menolak halus pinangan panitia untuk maju pemilihan Rektor UIN Walisongo periode 2019-2023. Ia punya cara sendiri untuk tetap bisa berkontribusi dalam memajukan UIN Walisongo.
Hal tersebut ia nyatakan saat ditemui di kediamannya, Kecamatan Mijen Kota Semarang, Minggu (14/10/2019).
Sebelumnya, Syamsul Ma’arif masuk dalam tujuh nama yang ditawari pihak panitia untuk mendaftarkan diri maju sebagai bakal calon rektor di instansi tersebut. Tetapi, dosen Pascasarjana di Prodi Manjemen Pendidikan Islam (MPI) itu lebih memilih jalur keilmuan sebagai jalan pengabdiannya untuk UIN Walisongo.
Menurutnya, dari pada terjebak dalam politik praktis, lebih baik ia tetap Istiqomah dan konsentrasi pada dunia yang disenangi.
Pria asal Purwodadi tersebut mengaku, sangat menikmati dan ingin mendarmabaktikan sedikit ilmu yang dimiliki pada dunia riset, penguatan kapasitas dan kualitas. Untuk mewujudkan hal itu, ia akan melibatkan dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa.
“Bersama Mahasiswa, saya ingin memajukan kampus tercinta dan membangun Networking di luar,” tambahnya.
Sebagai bagian dari civitas akademika, lanjutnya, kita wajib menaruh harapan besar pada siapa saja yang nantinya terpilih. Ia berpesan, siapapun rektor yang nanti terpilih harus memiliki kebijakan yang Marketable, dan relevan dengan perkembangan teknologi serta dunia.
“Urusan siapa nanti yang terpilih, saya yakin orang itu memiliki kompetensi terbaik. Jadi kita titik beratkan pada Fastabiqul Khoirot individu saja,” tutupnya.
Reporter : Liviana