Amanat.id- Industri pers cetak tidak boleh takut dalam menghadapi era perubahan medium penyampaian informasi. Belum selesai persaiangan dengan, radio dan televisi, kini media daring menjadi tantangan baru. Meskipun begitu, industri cetak tidak akan pernah mati.
Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Republik Indonesia (RI) Rudiantara pada sambutannya dalam acara Penganugerahan pemenang The 10th Indonesia Print Media Awards (IPMA), The 8th Indonesia inhouse Magazine Awards (InMA), The 6th Indonesia Young Readers Awards (IYRA), The 8th The 8th Indonesia Student Print Media Awards (ISPRIMA), dan The 5th Indonesia Media Research Awards & Summit (IMRAS) 2019 di Gedung Siola Surabaya, Kamis (7/2/2019) malam.
Rudiantara meyakinkan peserta yang hadir, bahwa media cetak akan tetap hidup. Sebab masih ada segmen yang membutuhkan informasi dari medium cetak. Kunci dari media itu adalah kualitas kontennya dan cara menyampaikan isi konten.
“Hanya mediumnya saja yang berubah namun subtansinya tetap sama,” ujarnya
Dalam acara yang dihadiri Ketua umum SPS Pusat Dahlan Iskan , dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini tersebut, Rudiantara juga menyampaikan jika seiring masifnya berita hoaks yang tersebar di media sosial, orang akan kembali pada media mainstream, baik itu online ataupun cetak.
“Jangan dilihat media mainstreamnya, cetak ataupun online. Tetapi Sumber Daya Manusia (SDM), ruang kerja redaksi, dan profesionalisme kerja jurnalistiknya,” ujarnya.
Reporter: M. Iqbal Syukri