• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Kamis, 19 Mei 2022
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Menilik Gaya Hidup Mahasiswa Proletar vs Mahasiswa Borjuis

Di UIN Walisongo sendiri, dualisme antara mahasiswa Proletar dan Borjuis semakin kentara dalam kehidupan luar kampus.

Agus Salim I by Agus Salim I
3 tahun ago
in Artikel, Lifestyle
0
Ilustrasi gaya hidup mahasiswa

Dalam pandangan masyarakat, gaya hidup kaum mahasiswa seringkali dipandang mempunyai kehidupan yang mewah. Selain itu, letak geografi sebuah Universitas yang berada di perkotaan juga menambah kesan kehidupan yang lebih gemerlap.

Namun, tidak semua kelompok mahasiswa memiliki gaya hidup yang sama.  Ada yang senang bermewah-mewah, ada pula yang hidup secara sederhana. Tak ayal, julukan sebagai kaum Proletar dan Borjuis pun seringkali menyeruak.

Dalam definisi Karl Max, kaum Proletar dianggap sebagai kelas kedua dalam stratifikasi sosial dan digunakan untuk mendefinisikan kelas sosial rendah. Mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan kelas Borjuis adalah sebuah kelas sosial yang menjadi bagian dari kelas menengah ke atas dan mendapatkan kekuatan ekonomi.

Di UIN Walisongo sendiri, dualisme antara mahasiswa Proletar dan Borjuis semakin kentara dalam kehidupan luar kampus.

Misalnya saja, dari segi tempat tinggal sementara; kos, mahasiswa Proletar lebih memilih hidup dengan biaya sewa yang lebih murah. Ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi beban orang tua. Sebab, tanggungan mereka hanyalah belajar, belajar dan terus belajar.

Baca juga

Kita yang Semakin Dibodohi Oleh Buku Motivasi

Malas Bekerja secara Tim, Mau sampai Kapan?

Menangkan Kejurda, Ulil akan Wakili UIN Walisongo ke Tingkat Nasional

Bandingkan dengan kos-kosan mahasiswa Borjuis yang memiliki fasilitas memadai, bahkan kebutuhan tersier pun tersedia dalam kosnya. Faktor keamanan dan kenyamanan menjadi kriteria tersendiri bagi mereka.

Selain itu, tempat nongkrong juga tak luput dari perhatian penulis. Mahasiswa Borjuis lebih senang nongkrong di tempat-tempat tertentu. Meski dengan tagihan yang terbilang mewah, senyum pepsodent pun senantiasa terpancar dari wajah mereka. Ditambah lagi, menjamurnya café mewah di sekitar kota Semarang menambah panjang deretan tempat nongkrong mahasiswa.

Lain halnya dengan mahasiswa Proletar yang senang nongkrong di tempat murah dengan harga murah plus wifi gratis. Bagi mereka, itu merupakan hal yang lumrah di kalangan mahasiswa Proletar.

Akan tetapi, tidak semua kalangan Proletar dan Borjuis mempunyai kriteria semacam itu.

Merujuk pada pandangan Pierre Bourdieu mengenai kapital, mahasiswa Borjuis memiliki kapital ekonomi, kapital simbolik dan kapital sosial yang kuat, namun belum memiliki kapital budaya yang kuat pula berkaitan dengan akumulasi intelektualitas. Sedangkan mahasiswa Proletar memiliki kapital budaya yang begitu kuat.

Meskipun kedua kaum tersebut terlihat berbeda kelas sosialnya, bukan berarti harus terjadi perbedaan relasi antar keduanya.

Penulis: Agus Salim

  • 4SHARE
  • 0
  • 3
  • 1
  • 0
Tags: gaya hidup mahasiswamahasiswa borjuismahasiswa proletarmahasiswa uin walisongo
Previous Post

Malam Ini UKM Musik Bakal Gelar Konser Simfoni XV Paduan Suara Angkatan Reswara

Next Post

UKM Musik Gelar Konser Simfoni Paduan Suara “Lantunan Nada Dalam Pancaran Budaya”

Agus Salim I

Agus Salim I

Bukan penulis mapan

Related Posts

Kita yang Semakin Dibodohi Oleh Buku Motivasi
Artikel

Kita yang Semakin Dibodohi Oleh Buku Motivasi

by Rizki Nur Fadilah
26 April 2022
0

...

Read more

Malas Bekerja secara Tim, Mau sampai Kapan?

28 Maret 2022
Juara 1 Pencak Silat

Menangkan Kejurda, Ulil akan Wakili UIN Walisongo ke Tingkat Nasional

23 Maret 2022
Ilustrasi terjerat tali gembala media sosial.

Terjerat Tali Gembala Media Sosial

22 Maret 2022
Sumber: Pixabay.com

5 Tips Berdamai dengan Overthinking

14 Maret 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini

Terbaru! Inilah 40 Daftar Prodi dan Status Akreditasi UIN Walisongo 2022

12 Februari 2021

7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

6 Maret 2018
Suasana Mahad Walisongo yang berada di kampus 2 UIN Walisongo  Semaran (Doc. Amanat)

Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

12 Juli 2018

Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

6 Maret 2018
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend