By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Amanat.idAmanat.idAmanat.id
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
Reading: Menghilangkan Sakit Hati Akibat Penolakan
Share
Font ResizerAa
Amanat.idAmanat.id
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Search
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
  • Blog
  • My Bookmarks
  • Customize Interests
  • Contact
  • Join Us
  • Member Login
  • News Home 2
  • News Home 3
  • Home News
  • News Home 4
  • News Home 5
Have an existing account? Sign In
Follow US
Sumber: Diadona.id
Artikel

Menghilangkan Sakit Hati Akibat Penolakan

Last updated: 26 Desember 2021 8:17 pm
Shafril Hidayat
Published: 26 Desember 2021
Share
SHARE
Sumber: Diadona.id

Bagi sebagian orang, penolakan menjadi salah satu pengalaman hidup yang cukup mengerikan.

Kita dipaksa menerima kenyataan hidup yang bahkan, bertentangan dengan rasa yang bergejolak di dalam hati.

Kita tak tahu harus berbuat apa. Tenggelam dalam perasaan atau bangkit melawan keterpurukan.

Satu hal yang pasti adalah, apa pun keputusannya, kitalah yang bakal menjalani proses itu. Sebuah proses yang tak semua orang mampu dan sanggup menerima penolakan itu.

Bagi jiwa yang lemah, penolakan adalah awal dari sebuah rasa sakit dan frustasi yang berkepanjangan.

Sebuah studi menunjukan, pada saat seseorang mengalami penolakan, ternyata otak memberikan respon yang sama seperti ketika seseorang mengalami luka fisik.

Itulah sebabnya saat di tolak, tubuh kita akan merasakan sakit atau tidak nyaman pada bagian usus dan jantung.

Bahkan, penolakan dapat menjadi lebih menyakitkan ketika kita terus menyalahkan diri sendiri.

Lalu, bagaimana cara mengatasi agar penolakan tersebut tak berujung pada sakit hati yang tak bertepi?

Menurut psikolog Dr.Carmen Harra, menghilangkan sakit hati akibat penolakan dimulai dengan mengakui nilai diri sebagai seorang manusia.Untuk mengubah kesan yang dirasakan atas penolakan, seseorang perlu memupuk rasa percaya diri, yakinlah bahwa diri anda berharga.

Seseorang harus bisa mengatasi luka dalam diri jika mengalami suatu penolakan.

Memang tidak mudah untuk bisa kembali bangkit dari keterpurukan. Namun bukan berarti tidak mungkin.

Memahami dan mengetahui bagaimana cara untuk bangkit akan membuat seseorang bisa mengatasi rasa kecewa dan sakit hati ketika dirinya mendapat penolakan.

Kita mungkin tak bisa sekuat Ubermansch-nya Nietzsche. Atau sesempurna Insan Kamil-nya Mohammad Iqbal.

Tapi, kita harus tetap menerima kenyataan bahwa kita adalah manusia yang memiliki emosi. Kita hanya perlu memberi waktu untuk merasakan apa yang kita rasakan dengan membiarkan diri menghadapi rasa kecewa sebagai bagian dari penderitaan.

Seperti sebuah takdir yang telah digariskan, semua orang tidak bisa kabur atas suatu penolakan. Kita hanya perlu mengamini apa yang dikatakan Nietzsche. Nietzsche berkata; jadilah kuat bersama penderitaan.

Penulis: Shafril Hidayat

[Refleksi Isra Miraj] Momentum Penilaian Kualitas Salat Kita
Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial
Toxic Parenting dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental Anak
Covid 19 dan Bagaimana Sikap Nabi Saat Terserang Wabah
Menelaah Kembali Tradisi Buka Puasa Bersama
TAGGED:artikelPenolakanpenolakan menurut Nietzschesakit hati
Share This Article
Facebook Email Print

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
XFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Popular News
Milenial

Detoks Digital Bisa Jadi Solusi Mengurangi Ketergantungan pada Teknologi

Redaksi SKM Amanat
31 Mei 2019
Tabloid SKM Amanat Edisi 128
Meski Dapat Catatan Tim Asesor, Perpustakaan UIN Walisongo Tetap Raih Akreditasi A
Formula INTELIJEN dalam Literasi ala Sastrawan Candra Malik
Gemar Nulis? Yuk Berkenalan dengan 8 Pekerjaan Berikut Ini
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

Categories

  • Varia Kampus
  • UIN Walisongo
  • Artikel
  • Sosok
  • Akademik
  • Puisi
  • Regional
  • Nasional
  • Wisuda
  • Sastra

About US

SKM Amanat adalah media pers mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kantor dan Redaksi

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?