Beberapa bulan ini, tren investasi menjadi salah satu obrolan menarik yang sering dibicarakan di banyak kalangan anak muda. Bukan investasi yang berbentuk saham melainkan investasi mata uang kripto. Mata uang ini seolah memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan investasi yang lain.
Akan tetapi, di balik iming-iming keuntungan yang besar, pasti mempunyai resiko yang sama besarnya. Hal semacam itu yang kemudian sering dilupakan oleh mereka yang bermain di sana.
Kripto sendiri adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi rantai blok (blockchain). Rantai blok adalah salah satu cara penyimpanan data. Teknologi rantai blok ini bersifat terdesentralisasi, di mana transaksi mata uang kripto tidak memerlukan perantara pihak ketiga, seperti pengawas atau bank sentral. Sistem semacam ini memungkinkan semua pihak mampu melihat semua transaksi yang terjadi di dalamnya.
Dalam praktiknya, seseorang harus mempunyai semacam dompet digital (e-wallet) yang berfungsi sebagai blok. Dompet ini bisa didapatkan lewat layanan pembuat mata uang atau pihak ketiga yang melayani transaksi mata uang tersebut.
Di Indonesia sendiri, regulasi yang membahas mekanisme perdagangan mata uang kripto, diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) nomor 5 tahun 2019 tentang ketentuan teknis penyelenggaraan pasar fisik aset kripto di bursa berjangka. Peraturan tersebut mencakup bagaimana cara membuka rekening, menyimpan, penarikan dan transaksi mata uang kripto. Peraturan itu juga yang mengesahkan mata uang kripto sebagai salah satu komoditas yang dapat diperdagangkan.
Sebagai barang komoditi, kripto bisa dibuat oleh masyarakat umum dengan mudah. Banyak layanan atau jasa yang menawarkan pembuatan mata uang itu.
Melihat aset investasi menjanjikan di masa depan, kini tak sedikit perusahaan yang gencar mempromosikan mata uang kriptonya lewat medsos atau internet. Tak lain dan tak bukan agar uang kripto dikenal dan berupaya membuat mata uang itu digunakan oleh banyak kalangan. Sebab, semakin banyak mata uang itu diakui dan digunakan, maka mata uang itu akan semakin kuat di pasaran.
Beda mekanisme investasi
Dominasi investor di pasar mata uang kripto dewasa ini kian terlihat, khususnya bitcoin. Mereka beranggapan bahwa jika berinvestasi disana pasar akan naik di kemudian hari, padahal hal itu belum bisa dipastikan, bisa jadi malah turun dan menyebabkan kerugian. Berikut perbedaan investasi saham dengan mata uang kripto
1. Jangka waktu transaksi
Pasar saham di bursa efek terikat oleh waktu yang sudah ditentukan, seperti opening, closing dan waktu istirahat antara periode tersebut. Sedangkan, pasar mata uang kripto tidak terikat oleh waktu, transaksi bebas berlangsung setiap detik selama 24 jam penuh.
Perbedaan itu yang membuat daya tarik terbesar pada pasar kripto hari ini. Namun, perlu diingat bahwa ada resiko besar yang tidak dapat dihindari seperti, paraktik dumping atau transaksi yang dilakukan di bursa kripto abal abal. Beberapa dari mereka justru tutup dan mengalami kerugian yang besar, dan nahasnya bursa tersebut tidak memberikan kompensasi pada penggunanya.
2. Tingkat kesulitan
Untuk memulai investasi di bursa mata uang kripto terbilang cukup mudah. Kita hanya perlu mendaftarkan diri lewat layanan exchange asset krip yang sedang mengadakan free deposit atau free maker. Setelah terdaftar, kita sudah bisa melakukan investasi atau jual beli aset di bursa kripto.
Sedangkan, pada investasi saham ada beberapa tahapan yang harus di lalui sebelum melakukan transaksi. Seperti, mendaftar pada perusahaan sekuritas, menyiapkan dokumen untuk membuka rekening, dan memasukan modal. Setelah melewati tahapan tersebut, kita juga harus mengunduh aplikasi agar bisa memulai transaksi saham
3. Pihak yang mengeluarkan
Saham dikelola dan dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Sedangkan mata uang kripto diciptakan oleh suatu sistem yang disebut blockchain, atas dasar kesepakatan supply (penawaran) dan demand (permintaan).
4. Pergerakan harga
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham dan mata uang kripto, seperti kinerja perusahaan itu sendiri dan isu yang berkembang. Namun, karena transaksi mata uang kripto berlangsung setiap detik, akibatnya adalah kenaikan dan penurunan harganya sangat ekstrem.
Memang sulit untuk memprediksi perubahan harga mata uang itu. Akan tetapi, pergerakan harga saham dinilai lebih lambat dibandingkan mata uang kripto, karena untuk melakukan transaksinya diatur oleh perusahaan atau pihak ketiga.
Setelah mengetahui perbedaannya, kita tetap harus mengedukasi diri dengan pengetahuan seputar instrumennya seperti apa, cara kerjanya dan menajemen resikonya. Karena, Impian mendapat untung besar juga harus diikuti pemahaman bahwa produk investasi ini mempunyai risiko yang sangat tinggi.
Penulis: M. Hasib