Auliyak Dwi Ajeng Safitri terpilih sebagai pembawa baki dalam upacara pengibaran bendera merah putih memperingati 74 tahun kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia Sabtu, (17/8/2019).
Bertempat di lapangan kampus I Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, mahasiswa yang akrab disapa Ajeng itu mengaku tidak menyangka terpilih menjadi petugas pembawa baki bendera. Saat diwawancarai Amanat.id, mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam tersebut merasa tidak pantas menjadi pembawa bendera dengan karakternya yang tomboi.
“Secara kepribadian saya seperti laki-laki, mustahil buat jadi pembawa baki. Idealnya pembawa baki kan anggun,” katanya.
Setelah menjalani dua kali seleksi, dan menjalani traning selama satu bulan, Ajeng mengaku memiliki kesan tersendiri. Salah satunya adalah ketika batu batako menjadi simulasi dari sang saka merah putih.
“Di awal latihan, saya diminta membawa nampan yang di atasnya ada batu batako. Berat banget. Tapi kata pelatih biar terbiasa. Soalnya nanti merah putih juga berat. Berat tanggung jawabnya,” lanjutnya
Selain Ajeng, ada juga Nur Adi Mahendra Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Nisa Citraning Tyas Mahasiswa Manejem Pendidikan Islam (MPI) dan Afrizal Anwar Ibrahim Mahasiwa Hukum Keluarga Islam (HKI) yang bertugas sebagai Pengibar bendera.
Penunjukkan petugas mengibarkan bendera merah putih sendiri, disampaikan langsung oleh Racana UIN Walisongo saat latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB).
Reporter: Liviana