• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 7 Februari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Mengembalikan Makna Kata “Perempuan”

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
4 tahun ago
in Artikel
0
Ilustrasi perempuan (www.popbela.com)

Perempuan memiliki akar kata tersendiri. Namun, dalam perjalanannya, kata ini mengalami degradesi semantis atau pejoratif dalam bahasa percakapan kita se hari-hari. Masyarakat tak terlalu menganggap penting penggunaan kata perempuan, wanita, atau bahkan cewek dalam ruang publik kita. Padahal, penggunakan tersebut memiliki konsekuensi yang berbeda. Hal itulah yang banyak digugat oleh aktivis perempuan dari masa ke masa.

Perempuan berasal dari kata per-empu-an yang memliki arti ahli atau mampu. Sedangkan, wanita berasal dari bahasa Jawa, yaitu “wani ditata”, yang berarti “orang yang bisa diatur”. Ini menisbatkan hakikat kaum hawa dalam kehidupan bermasyarakat kita hanya jadi hiasan, atau yang dihias; aksesoris semata. Akar kata cewek malah lebih menghinakan kembali, dan tidak saya sebutkan dalam tulisan saya kali ini.

Meskipun struktur masyarakat patriarkal telah banyak ditentang, namun terjadi anomali. Kaum hawa dalam konteks kini, jarang memahami apa yang diperjuangkan oleh akitifis perempuan di kalangan mereka sendiri. Hal itu terlihat misalnya, dari perasaan merasa selalu lebih bawah kaum adam, dalam konsteks kepemimpinan, pekerjaan, da lain sebagainya. Itu yang menjelaskan pertanyaan mengapa, di kursi parlemen yang menyediakan kuota 30 persen untuk kaum hawa tidak pernah terpenuhi hingga kini.

lebih parahnya, tak sedikit dari kaum hawa yang mengamini posisinya yang hanya sebagai aksesoris semata. Hal itu diperlihatkan dari gaya hidupnya yang hanya memperindah diri untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Tentu, hal tersebut menyalahi dari perjuangan banyak aktivis perempuan dalam kancah lokal maupun internasional.

Budaya konsumtif yang tinggi hanya akan menghasilkan generasi pemboros atau Generasi haha hihi yang suka dengan hidup foya-foya. Kalau pencetak generasi bangsa saja seperti ini, Bagaimana dengan nasib bangsa Indonesia ke depan? Apakah masa depan bangsa bisa dititipkan kepada generasi yang begitu? Ironis!

Baca juga

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Memang betul, manusia itu memiliki sifat alamiah yang tidak pernah merasa puas, terutama perempuan. Sifat itu lah yang menyebabkan budaya hedonisme dan konsumerisme semakin meningkat. Tidak hanya itu, gaya hidup perempuan yang demikian juga bisa dipengaruh oleh lingkungan sekitar. Misalnya, ia berada di kalangan orang-orang elite, kemungkinan besar ia terbawa arus hidup yang hedonis tersebut. Apalagi kalau orang itu tidak bisa mengontrol diri.

Sebagai seorang perempuan, apalagi kalau mengingat sosok ibu sebagai madrasatu al-uula, maka perempuan harus didesain sebaik mungkin. Oleh karena itu, jadilah perempuan yang pandai mengendalikan diri. Sosok yang memiliki prinsip dan pendirian yang kuat. Sehingga ia tidak mudah terombang-ambing oleh arus kehidupan yang penuh dengan nuansa hedonisme. Janganlah menjadi perempuan generasi penikmat yang hanya ingin enak dan senangnya saja, tapi juga harus menjadi seorang pejuang yang prihatin.

Selamat hari perempuan internasional.

Penulis: Atikah Nur Azzah Fauziyyah

  • 1share
  • 0
  • 1
  • 0
  • 0
Tags: hari perempuan internasionalinternational woman daymakna perempuan
Previous Post

Refleksi Hari Nyepi: Bagaimana “Me-Nyepi” Mempengaruhi Kesehatan Jiwa?

Next Post

Google Bagikan 13 Kalimat Penuh Makna Dari Perempuan, Ini 13 Perempuan Hebat Itu

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

cancel culture di media sosial
Artikel

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

by Redaksi SKM Amanat
6 Desember 2022
0

...

Read more
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq

Pelantikan DEMA UIN Walisongo, Imam Taufiq Perjelas Tempat Mendewasakan Diri Bagi Mahasiswa

1 Februari 2023
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
Pelantikan DEMA UIN Walisongo

Studium General DEMA UIN Walisongo, Aziz Hakim Bahas Implementasi Mahasiswa Aktivis

1 Februari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend