Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang seringkali mengalami krisis atau masalah yang membuat hidupnya menjadi berantakan. Masalah tersebut biasanya timbul karena gejolak di dalam dirinya ataupun faktor dari lingkungan sekitarnya. Dan kebanyakan krisis tersebut terjadi ketika mereka mulai memasuki fase remaja.
Hal itu wajar terjadi pada diri seseorang, namun seiring berkembangnya zaman masalah tersebut sering disepelekan.
Gaung media sosial, secara tidak langsung mengubah cara pandang seseorang dalam menghadapai sebuah masalah. Mereka terjebak oleh arus informasi yang sudah dikemas sedemikian rupa–semacam trend–agar mau mengikuti trend tersebut, padahal itu belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Sesuatu yang sebenarnya tidak begitu penting, dianggap penting karena adanya pengaruh media sosial hari ini. Selanjutnya, terjadi kebingungan di dalam diri seseorang dalam mengambil sebuah keputusan. Dan, nahasnya kebanyakan dari kita lebih memilih tidak melakukan apa-apa dibanding dengan mencoba sesuatu yang baru dengan tujuan mencari tau apa yang sebenarnya kita inginkan. Kondisi tersebut akan menimbulkan banyak permasalahan, jika tidak ditangani dengan cara yang sesuai.
Perenungan ulang
Siapa saya? Apakah ini hidup yang benar-benar saya inginkan? Pertanyaan tersebut harus seringkali ditanyakan pada diri setiap hari, dengan tujuan agar ingat bahwa kita sedang dalam proses pencarian jati diri. Kita sering terjebak dengan masalah yang dihadapi orang lain daripada masalah yang terjadi pada diri kita. Walaupun tujuannya baik, setidaknya, luangkan waktu setiap hari untuk memperhatikan kondisi internal diri
Sebelum terjerumus lebih dalam ke jurang kebingungan akan tujuan hidup, yang perlu dilakukan adalah mengenal diri sendiri dengan penuh kesadaran. Seperti ungkapan Aristoteles, “Mengenal diri sendiri adalah awal dari semua kebijaksanaan.”
Mengapa begitu, karena hidup adalah cerminan dari pandangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, pikiran, ketakutan, kekhawatiran, dan persepsi diri. Disadari atau tidak, semua aspek tersebut menyatu membentuk pola pikir dan identitas diri. Maka dari itu, untuk mengubah hidup sesuai dengan apa yang diinginkan adalah, dengan mengetahui siapa kita sebenarnya.
Ketika semua orang sadar betapa pentingnya mengenal diri sendiri, demi terwujudnya kehidupan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Selanjutnya, yang menjadi pertanyaan, bagaimana memanejemen diri dan menemukan konsep pengembangan diri yang sesuai.
Konsep pengetahuan diri berkaitan tentang memahami kebutuhan, keinginan, tujuan, kelemahan, dan segala hal yang membuat seseorang tergerak untuk berubah menjadi lebih baik. Itu membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang masa lalu dan diri kita saat ini.
Setelah tau apa yang penting dan apa yang dibutuhkan, baru mulai merancang rencana pengembangan diri yang benar-benar kita inginkan. Karena hal itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan atas dasar standar diri, bukan dengan standar orang lain.
Terkait pengembangan diri, bisa dimulai dengan mengembangkan minat dan bakat di suatu bidang. Hal itu yang akan menjadi pondasi awal untuk menggali potensi yang ada di dalam diri. Karena, semakin seseorang sadar akan hal itu, semakin cepat pula pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas hidup.
Jalan menuju kesuksesan bisa dimulai dengan pandangan kritis diri saat bercermin. Pada hakikatnya, menumbuhkan sikap kesadaran diri mampu membuka peluang menuju kebijaksanaan.
Penulis: M. Hasib