• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, 28 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Mengapa Seseorang Mudah Menghujat di Media Sosial?

Hari ini, konflik di masyarakat terjadi akibat terprovokasi hujatan di media sosial. Mobilisasi massa pun menjadi semakin besar dan memuncak dalam satu kebencian.

Agus Salim I by Agus Salim I
3 tahun ago
in Artikel
0
Ilustrasi menghujat di sosial media (Dokumen Internet).

Tak bisa dipungkiri lagi, tindakan hujat-menghujat antar sesama, sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat. Ada yang merasa kecewa dengan kondisi hidup dan membutuhkan sesuatu untuk melampiaskannya. Namun, ada juga yang hanya sekedar mencari sensasi semata.

Akan tetapi seiring berkembangnya teknologi, tindakan hujat-menghujat ini menjadi semakin marak dan berkembang di media sosial. Ya, media sosial kini sudah menjadi media yang umum digunakan seseorang untuk mencari informasi maupun menyebarkan informasi. Kemudahan itulah yang akhirnya membuat banyak penggunanya untuk saling menghujat.

Mungkin awalnya kita berpikir bahwa, ketika orang gemar melontarkan kritikan secara terus-menerus pada orang lain, artinya mereka sedang berusaha menyampaikan suatu pesan kepada orang tersebut. Namun, kenyataannya pemikiran tersebut salah kaprah. Banyak kritikan yang tidak lagi bersifat membangun, dan malah cenderung mengarah kepada bentuk penghinaan dan hujatan.

Fenomena semacam ini menjadi semakin mengerikan manakala dibumbui dengan aroma politik. Di media sosial, politik menjadi bola panas yang saling dilemparkan. Yang satu menganggap landasan politisnya paling benar, dan menganggap partai politik lain tidak sesuai dengan falsafah Pancasila. Akhirnya, aksi saling menghujat pun tak terelakkan lagi.

Hari ini, konflik di masyarakat terjadi akibat terprovokasi hujatan di media sosial. Mobilisasi massa pun menjadi semakin besar dan memuncak dalam satu kebencian.

Baca juga

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Jika hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin keberagaman masyarakat Indonesia akan terganggu. Terlebih lagi, pagelaran Pilpres 2019 telah membuat perpecahan luar biasa hanya karena ujaran dan perilaku kebencian.

Propaganda media sosial

Era demokrasi Indonesia saat ini tak lepas dari peran media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, dan Instagram. Beragam isu pun terdengar dan akhirnya menjadi agenda penting di masyarakat yang disuarakan melalui media sosial dan didengungkan oleh media massa.

Ya, inilah era dimana para propagandis lebih mudah menyebarkan kebencian. Media sosial telah membuka ruang yang lebih luas untuk menyetir isu dan opini publik, serta memantau perkembangannya dengan lebih terstruktur.

Lebih parah, isu tersebut mampu mendapatkan perhatian besar dari masyarakat. Hingga akhirnya, para aktor yang terlibat di balik layar akan mengklaim bahwa, hanya dengan mengacu ke media sosial saja, mereka berhasil mendapatkan dukungan publik.

Selain itu, maraknya tindakan hujat-menghujat yang dilakukan oleh aktor propagandis, juga turut melahirkan fenomena Name Calling. Ya, Name Calling telah memberikan label buruk kepada seseorang/lembaga/gagasan agar orang lain menolak atau membencinya tanpa memeriksa atau mencari bukti-bukti terlebih dahulu. Ditambah lagi, pemberian label buruk ini juga bertujuan untuk menjatuhkan atau menurunkan derajat seseorang atau kelompok tertentu.

Meski pelarangan ujaran kebencian telah tertera dalam perubahan UU Informasi dan Transaksi Elektronik 2016, namun sifatnya telah berubah dari delik umum menjadi delik aduan. Pada delik aduan, pelaku ujaran kebencian hanya bisa diproses apabilanada pengaduan atau laporan dari orang yang merasa menjadi korban dari penyebaran informasi tersebut.

Penulis: Agus Salim I.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: hujatan di sosial mediamenghujat di sosial mediasosial media
Previous Post

Hadirkan Komedian Komeng, KSR UIN Walisongo Gelar Seminar Nasional

Next Post

Habib Ahmad al-Habsyi Solo Sampaikan Alasan Suksesnya Dakwah Walisongo

Agus Salim I

Agus Salim I

Bukan penulis mapan

Related Posts

cancel culture di media sosial
Artikel

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

by Redaksi SKM Amanat
6 Desember 2022
0

...

Read more
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
FISIP UIN Walisongo

Keluarga Mahasiswa Korban Penipuan Berharap Dapat Bantuan Dari Kampus

5 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend