• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Selasa, 8 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Mengambil Peran di Tengah Masifnya Kerusakan Lingkungan

Salah satu peran mahasiswa sebagai pemuda adalah sebagai agen perubahan yang diwujudkan dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Wiwid Saktia by Wiwid Saktia
6 tahun ago
in Artikel
0

Baca juga

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

(Ilustrasi Foto: www.kompasiana.com)

Lebih dari 192 negara setiap tahunnya memperingati Hari Bumi pada 22 April. Perayaan Hari Bumi yang dikoordinir oleh Earth Day Network biasanya diperingati dengan acara perayaan lingkungan. Beberapa yang pernah dilakukan seperti penanaman pohon, pesta bertema lingkungan, pengumpulan sampah dan diskusi bertema lingkungan.

Pada dasarnya, perayaan Hari Bumi bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, karena aktivitas manusia, setiap tahunnya, memberikan efek penurunan kondisi bumi.

Tahun ini, tema Hari Bumi sedunia adalah Protect our species. Spesies yang menjadi sorotan utama di antaranya adalah lebah, jerapah, gajah, capung, batu koral dan ikan paus. Sebelumnya, Bumi telah menghadapi kepunahan besar-besaran pada 60 juta tahun lalu, tapi tidak seperti nasib dinosaurus, kecepatan kepunahan spesies saat ini berhubungan dengan akibat aktifitas manusia.

Kerusakan bumi dan kecepatan kepunahan sebagai akibat aktifitas manusia, seperti: perubahan iklim, deforestasi, habitat yang hilang, perdagangan liar, polusi dan penggunaan pestisida. Jangkauan akibatnya sangatlah luas dan berjangka panjang.

Kabar baiknya, kepunahan bisa diperlambat dan spesies yang terancam punah masih bisa diselamatkan jika warga bumi berkeja sama untuk membuat gerakan perubahan global dari konsumen, pemilih, pendidik, pemimpin dan ilmuan untuk membuat tindakan nyata.

Mahasiswa memiliki tugas yang cukup penting, terlepas dari tugasnya untuk menyelesaikan studi. Seperti diketahui bahwa pada dasarnya menjaga hubungan baik dengan sesama individu dan lingkungan merupakan suatu usaha manusia untuk mendapatkan keharmonian hidup.

Menurut undang-undang nomor 40 tahun 2009 pasal 17, salah satu peran mahasiswa sebagai pemuda adalah sebagai agen perubahan yang diwujudkan dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Suatu kenyataan bahwa saat ini keikutsertaan mahasiswa dalam mencapai terciptanya kondisis keselarasan lingkungan sangatlah diharapkan. Berbagai komunitas dan kegiatan ditawarkan bagi mahasiswa, dalam hal tersebut tentunya mahasiswa harus selalu selektif jangan sampai terkecoh sehingga malah mengganggu keberlangsungan lingungan di Bumi.

Mahasiswa di era teknologi memiliki peran dan tanggung jawab yang semakin besar, karena untuk saat ini dan kedepannya, dia bukan hanya berhadapan dengan isu lingkungan jangka pendek saja, tetapi juga jangka panjang.

Oleh karena itu, melakukan aksi peduli lingkungan bukanlah hal yang buruk, meskipun begitu akan lebih baik lagi jika aksi itu diselipi dengan kegiatan edukasi, kesadaran menjaga lingkungan supaya masyarakat juga turut serta menjaga lingkungan. Lingkungan bukan hanya milik mahasiswa, tetapi milik seluruh warga bumi.

Penulis: Wiwid Saktia

  • 4SHARE
  • 0
  • 2
  • 1
  • 1
Tags: hari bumihari bumi 2019kerusakan lingkunganperan hari bumi
Previous Post

Perempuan dan Budaya Nyinyir yang Tak Bisa Ditinggalkan

Next Post

5 Aksi Kecil Menjaga Bumi yang Kita Huni

Wiwid Saktia

Wiwid Saktia

Keturunan darah pelangi

Related Posts

ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon
Nasional

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

by Redaksi SKM Amanat
29 Juni 2025
0

...

Read more
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
giant sea wall, banjir rob, penyebab banjir rob, proyek strategis nasional, solusi banjir rob

Giant Sea Wall, Solusi atau Jalan Pintas Atasi Rob?

7 Juli 2025
Kasus Pembunuhan, Kasus Iwan Budi, Pembunuhan Anggota PNS, Iwan Budi, AJI Semarang

Hampir Genap Tiga Tahun, Kasus Pembunuhan Anggota PNS Iwan Budi Belum Ada Titik Terang

3 Juli 2025
Penulisan Ulang Sejarah, Sejarah Indonesia, Motif Penulisan Sejarah, Kontroversi Penulisan Sejarah, Badrul Munir Chair

Dosen Hermeneutika UIN Walisongo Duga Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Sarat akan Kepentingan

14 Juni 2025
PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

7 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend