Sore itu diakhir bulan Agustus ketika memasuki tahun baru islam 1 Muharram, kami tiba di tempat camp. Sebelum memasuki semester baru, kami memutuskan untuk memilih berwisata alam di kawasan Semarang, yaitu di Area Mawar Camp Ungaran tepatnya pada Sabtu-Minggu lalu (1/9/2019).
Kami yang berjumlah 13 orang sengaja bermalam dan mendirikan tenda di lokasi untuk menanti sunrise dan mendapatkan sensasi petualangan yang berbeda dengan perbekalan beberapa bahan makanan dan empat tenda yang kami bawa.
Jalanan yang berkelak-kelok dihiasi hamparan hijau sesawahan dan tanaman mawar di sepanjang jalan membuat perjalanan menuju area Mawar Camp semakin menyegarkan.
Hembusan angin semakin terasa ketika hari semakin larut. Asap yang keluar dari mulut membuat kami memutuskan membuat api unggun kecil-kecilan di dekat tenda. Beberapa teman terlihat sedang memasang kompor untuk memasak mie instan dari persedian yang ada. Beberapa orang lainnya sibuk membakar ubi untuk menghangatkan tubuh diantara perbincangan malam itu.
Suara petikan gitar menjadikan malam semakin romantis, karena bermalam bersama bukan hanya sekedar menikmati apa yang ada di depan mata. Lebih dari itu, soal rasa dan perasaan. Menyanyi bersama diiringi petikan gitar menjadikan suasana malam semakin hangat satu sama lain.
Malam semakin larut, bintang-bintang semakin nampak jelas terlihat dekat di depan mata membuat mata enggan untuk menutupnya. Pemandangan kota Semarang dari ketinggian terlihat begitu menawan dengan kerlap kerlip lampu kota. Malam itu diakhiri dengan bersua bersama dalam canda.
Fajar di Awal September
Fajar tiba, September menyapa. Yang dinanti akhirnya tak ingkar janji. Pagi itu langit cukup cerah sehingga kemunculan matahari terbit sangat dinantikan. Tak hanya itu, kami juga berhasil mengabadikan semburat horizon warna jingga yang membentang diufuk timur kawasan Mawar Camp.
Tak lupa untuk beribadah di mushola dekat dengan area camp. Kami pun menyempatkan sarapan pagi dengan menyeruput kopi dan nasi goreng ala kadarnya. Roti tawar dengan olesan susu coklat juga turut menjadi menu kami pagi itu.
Meskipun lokasi Mawar Camp berada di Kabupaten Semarang, namun lokasinya agak terpencil.
Hal yang perlu dibenahi adalah melebarkan akses jalan agar bisa dilalui dua jalur mobil. Selain itu, penerangan jalan ke arah Mawar Camp perlu diperhatikan karena saat malam hari melintasi jalan tersebut cukup gelap dengan jalan yang berlika-liku, naik turun, menanjak dan cukup curam.
Jalan meunuju camp cukup sempit dan cukup gelap pada malam hari, sehingga harus ekstra hati-hati jika ada lubang di jalan atau ada polisi tidur. Meskipun sudah ada beberapa lampu.
Kami berhasil mewawancari salah seorang pengunjung lain asal Pemalang, Syaivi Nikmatul Aini lebih memilih ngecamp di Mawar Camp karena dirasa lokasi yang tidak terlalu jauh dari kediamannya di Semarang. Ia datang bersama teman himpunan mahasiswa akuntansi setelah sekian lama tidak bertemu, Kamis (5/08/2019) lalu.
“Saya kan KKN jadi sudah lama banget nggak ketemu mereka, terus ku ajak camp di daerah sini selama dua hari dan memang benar viewnya indah banget,” kata mahasiswi akuntansi Unnes.
Selain lokasinya yang dekat dengan kampus Unnes, biaya camp di Mawar Camp pun terbilang cukup murah. Hanya dengan membayar Rp 5 ribu per motor saja, itu sudah termasuk biaya parkir motornya.
Ia berkunjung ke mawar camp karena mendengar cerita dari teman-teman sekuliahnya kemudian rasa penasarannya bertambah ketika melihat beberapa postingan foto di Intsagram. Setalah berada di atas bukit ternyata memang benar, pemandangan alam juga suasana sejuk begitu terasa. Udara yang sejuk itu membawa sensasi tersendiri mawar camp yang terletak di lereng gunung Ungaran yang memiliki ketinggian 2050 mdpl.
“Rasanya tidak jauh berbeda sama muncak, bedanya bisa naik motor, kalau muncak kan jalan kaki. Saat di atas bisa dilihat beberapa puncak gunung yang menyerupai siluet lukisan. Hawa dingin juga terasa banget sampe keluar asap kalau ngomong,” kata mahasiswi semester 7 itu.
Syaivi pun mengaku ketagihan untuk kembali berkunjung ke mawar camp. Bahkan ia dan teman-teman KKNnya sudah merencanakan untuk ngecamp bareng di Mawar Camp.
“Sama teman-teman KKN sih sudah ada rencana buat ke sana lagi tapi belum tahu kapan,” kata Syaivi.
Penulis: Fika Eliza