• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 31 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Membunuh Masyarakat dengan Hoaks Corona

Virus Corona memang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Tetapi ada yang tak kalah bahaya dari virus Corona, yaitu munculnya berita hoaks tentang virus Corona.

Mohammad Hasib by Mohammad Hasib
3 tahun ago
in Opini
0
membunuh hoax corona
Sumber ilustrasi: Pixabay.com

Virus Corona masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar warga dunia. Persebarannya pun masif terjadi terjadi di berbagai negara. Indonesia sendiri terhitung baru terdeteksi virus Corona jika dibandingkan dengan Negara  lain seperti Malaysia, Singapura, bahkan Cina yang lebih dahulu geger soal virus Corona.

Virus Corona memang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Tetapi ada yang tak kalah bahaya dari virus Corona, yaitu munculnya berita hoaks tentang virus Corona.

Berdasarkan rilis Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, sudah terdapat 177 jenis hoaks virus Corona yang beredar di Indonesia. Jumlah tersebut merupakan hasil rekapitulasi hoaks sejak 23 Januari hingga 8 Maret 2020.

Jika hoaks tersebut semakin hari kian bertambah, maka akan banyak masyarakat yang mendapatkan informasi palsu. Akibatnya mereka terjebak dalam pengetahuan yang salah.

Awal maret lalu misalnya, seorang ustaz menyebarkan isu hoaks tentang virus Corona yang disebarkan oleh kelompok bernama Illuminati. Setelah itu, ustaz tersebut mengatakan bahwa tujuan Illuminati adalah untuk mengurangi jumlah populasi bumi menjadi 500 juta jiwa.

Baca juga

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

Ambivert; Kepribadian atau Tuntutan?

Padahal, diketahui virus Corona sendiri berasal dari kelelawar buah, dan memang sup kelelawar adalah makanan yang cukup populer di Wuhan, Cina. Sebelumnya, wabah virus mematikan seperti Sars dan Ebola juga berasal dari mamalia terbang. Hal itu yang membuat para ahli mempunyai dugaan kuat bahwa kelelawar yang menjadi penyebab virus Corona.

Tak berhenti di sana, beberapa waktu lalu, meskipun telah diralat, Ustaz Abdul Somat (UAS) juga melakukan hal serupa. Dirinya menyebut bahawa Virus Corona adalah serdadu Allah yang dikirimkan  ke Cina untuk membela kaum Muslim Uighurs. Pendapat yang dilontarkan oleh UAS mungkin ada referensinya di kitab tafsir, namun yang disampaikannya bertolak belakang dengan ilmu pengetahuan.

Memang, terkadang dunia bisa bertingkah lucu. Kita disuruh tenang, tapi ada yang memberi kabar buruk. Lantas, siapa yang patut disalahkan?

Memancing kepanikan

Di sisi lain, mencuatnya isu virus Corona membuat masyarakat panik. Di Jakarta, stok tisu sempat habis karena virus Corona. Bahkan ada masyarakat yang bunuh diri setelah menduga dirinya terjangkit virus Corona. Seperti yang terjadi di Solo,  satu Warga Negara Asing (WNA) asal Korea Bunuh diri di kamar hotel. Kepanikan itu muncul karena beberapa hari sebelumnya berkunjung ke  Cina. Padahal, setelah dicek, hasil laboratorium menunjukan bahwa perempuan tersebut negatif Corona.

Hal ini menunjukan bahwa sebagian masyarakat masih belum paham informasi yang utuh seputar Corona. Diperparah munculnya berita hoaks,  informasi soal Corona menjadi semakin kabur dan memunculkan kepanikan-kepanikan yang berlebihan.

Banyaknya media online dewasa ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Tidak sedikit media-media tersebut  yang hanya mengejar rating. Media sosial menjadi salah alat bantu tersebarnya hoaks tersebut.  Masyarakat dituntut lebih waspada dan berhati-hati dalam menerima informasi di media daring. Masyarakat hendaknya hanya menjadikan media mainstream sebagai acuan dalam memilih informasi, walapun informasi-informasi dari media tersebut tidak lantas ditelan mentah-mentah.

Maraknya informasi hoaks tentang virus Corona memberikan isyarat mengenai perlunya verifikasi informasi. Verifikasi informasi menjadi sangat penting untuk menghindari misinformasi. Masyarakat perlu selalu melakukan crosscheck dan berhati-hati terhadap informasi yang dibaca di media sosial atau media online abal-abal.

Secara tidak langsung, kondisi semacam ini menjadi ajang bagi masyarakat dalam menyikapi banyaknya informasi dengan bijak. Karena sedikit saja teledor dalam melakukan verifikasi, sama saja kita ikut membagikan berita hoaks. Maka, Kita harus siap menerima konsekuensinya jika berita itu terindikasi hoaks.

Penulis: Mohammad Hasib

  • 1share
  • 0
  • 1
  • 0
  • 0
Tags: coronadihantui hoaxmembunuh dengan hoaxMembunuh Masyarakat dengan Hoaks Coronaopini
Previous Post

Hari Ini UIN Walisongo Bagikan Hand Sanitizer Gratis di Sekitar Ngaliyan

Next Post

Krusak Krusuk

Mohammad Hasib

Mohammad Hasib

Related Posts

perdebatan di media sosial
Opini

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

by Rizkyana Maghfiroh
2 November 2022
0

...

Read more
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022
Ilustrasi kepribadian ambivert

Ambivert; Kepribadian atau Tuntutan?

4 Juli 2022
Ilustrasi pasangan childfree. (Sumber: pixabay)

Childfree; Isu Pengurangan Populasi atau Penyalahan Kodrati?

22 Juni 2022

Perlukah Curhat di Medsos?

21 Juni 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Jurnalisme Data UIN Walisongo

Pentingnya Jurnalisme Data, Amcor UIN Walisongo Fasilitasi LPM untuk Ikut Pelatihan

31 Januari 2023
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
pentingnya jurnalisme data

Jurnalisme Data dalam Bercerita

30 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend