Skmamanat.com– Gold Pencil gelar Semarang Cartoon Camp (SCC) yang pertama untuk mahasiswa dan umum, acara yang diikuti oleh 23 peserta dari berbagai daerah dan tingkatan umur ini merupakan acara workshop kartun yang dikemas dengan kegiatan camp.
SCC dibuka oleh Abdul Arif, ketua yayasan Gold Pencil Indonesia, di Griya Pawening Jati, Wonopolo Mijen, Semarang, Sabtu-Minggu (6-7/8/2018).
Ketua panitia kegiatan, Dias Safira Salsabila mengatakan tujuan camp ini adalah memberikan ilmu tentang kartun, sekaligus memperkenalkan Gold Pencil kepada mahasiswa dan khalayak umum.
Dias mengatakan, Gold Pencil adalah yayasan yang bergerak dalam bidang kartun, yang mana mengharap terciptanya kartunis muda yang berbakat.
”Kenapa kartun? karena kartun adalah media penyampai pesan kritik yang baik dan damai, selain itu bisa juga untuk sekedar lucu-lucuan atau humor, selain itu banyak perlombaan Internasional untuk kartun sendiri,” kata Dias.
Tiga narasumber utama dalam workshop ini adalah Jitet Koestana Pemegang rekor MURI penghargaan kartun Internasional terbanyak dan pendiri yayasan Gold Pencil. Suratno, guru seni rupa SMP N 17 Semarang, dan Djoko Susilo, kartunis Suara Merdeka.
Selain itu, agar peserta SCC tahu etika atau aturan dalam berkarya, dihadirkan dua narasumber, yaitu Edi Faisol ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang, Shofi Tamam ketua PPMI Dk Semarang.
Tidak hanya materi namun juga praktik menggambar dengan gaya santai. Hasil dari karya workshop ini akan dikirim ke, 2nd Internasional Our Heritage Jerusalem Cartoon Contest 2018, Turkey, Internasional Tourism Cartoons Competition 2018, Turkey, dan 4th Internasional Biennial Book Cartoon Contest 2018, Iran.
Di akhir acara, Abdul Arif berharap peserta dapat terus berkarya dan menularkan semangat kreatifnya ke orang lain.
Salah satu peserta SCC, Nur lailatul maulidiyah mengatakan, Ia sangat beruntung mengikuti kegiatan SCC ini, kegiatan yang sangat bermanfaat baginya.
“Pokoknya bermanfaat banget, banyak ilmu yg dapat diambil, sangat penting khususnya bagi orang baru seperti saya,” ungkap mahasiswi seni rupa UNNES tersebut.
Reporter: Zulfiyana Dwi Hidayanti
Editor: Rima Dian P