Kapan terakhir kali kalian tidur pukul 10 malam, lalu bangun pagi dengan penuh semangat?
Mungkin sebagian dari kita, melakukan rutinitas itu sewaktu duduk di bangku sekolah. Kemudian, meninggalkannya ketika menjadi seorang mahasiswa. Fenomena ini umum terjadi di setiap perguruan tinggi.
Banyak mahasiswa tidur larut malam dan bangun siang lantaran kehidupan baru yang ia temui di kampus. Entah itu dihabiskan untuk diskusi, kegiatan organisasi, atau sebatas nongkrong-nongkrong gak jelas.
Bangun siang, dalam budaya masyarakat kita memang dianggap sebagai hal yang buruk. Perilaku ini, diidentikkan dengan aktivitas para pengangguran yang tidak memanfaatkan waktu dan hidupnya. Oleh sebab itu, saat seorang mahasiswa begadang hingga larut malam dan kemudian bangun siang, mereka juga mendapatkan justifikasi yang sama dengan para pengangguran itu.
Benarkah bangun siang merupakan perilaku yang sepenuhnya buruk? Apakah seorang mahasiswa yang selalu bangun siang, berdampak negatif terhadap pencapaian akademisnya?
Sebelum mengambil kesimpulan seperti itu, mari kita berfikir secara lebih adil.
Tidur merupakan cara terbaik untuk menghilangkan penat dari padatnya aktivitas seharian.Tidur mempunyai siklus, siklus tersebut diatur oleh suatu sistem yang dikenal dengan irama sirkandian. Irama sirkandian merupakan siklus fisiologi dan perilaku harian yang didorong oleh sebuah osilator endogen yang dipengaruhi oleh cahaya selama hampir 24 jam.
Dalam kacamata medis, kebiasaaan tidur larut malam atau begadang yang diakukan terus menerus akan berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Pola tidur yang kurang baik akan menjadikan masalah yang serius seperti mudah sesak, tremor, halusinasi, gelisah, cemas, penurunan berat badan dan sebagainya.
Namun, bangun siang tidak selalu buruk dalam kacamata akademik. Franzis Preckel dari Universitat Trier, Jerman, dan beberapa rekan lintas universitas lain pada 2011 menerbitkan hasil meta-analisis tentang hubungan antara waktu tidur seseorang dengan kemampuan akademisnya. Hasilnya menyatakan bahwa orang yang bangun siang justru memiliki kekuatan memori, insting kecepatan, dan kemampuan kognitif yang lebih baik.
Dari itu semua, kita tahu bahwa kebiasaan bangun siang memang tidak selalu baik namun juga tidak pula sepenuhnya buruk. Yang paling penting dari itu semua yakni, aktivitas apa yang kita lakukan ketika begadang. Apakah aktivitas itu, berdampak baik terhadap perkembangan intelektualitas kita atau hanya sekedar sebagai gaya-gayaan.
Penulis: Rizki Nur Fadilah