Pernah suatu ketika dosen Antropologi yang mengajar di kelas saya marah pada mahasiswanya. Ia marah karena kelompok yang bertugas memaparkan presentasi belum siap untuk memaparkan hasil diskusinya. Padahal ia sudah memberi waktu cukup lama. Sungguh alasan klasik.
Penulis menilai hal ini menjadi fenomena yang marak terjadi di kalangan mahasiswa. Meskipun memiliki gelar sebagai mahasiswa, terkadang budaya menunda-nunda waktu masih berlaku hingga sekarang—atau mungkin selamanya tanpa perubahan—,lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Menunda-nunda pekerjaan memang bukan budaya baru dalam kehidupan mahasiswa, setidaknya dalam siklus hidupnya. Dalam dunia Psikologi, perilaku semacam ini dicatat sebagai prokrastinasi akademik.
Seorang ahli Psikolog, Wolter pernah mengatakan bahwa prokrastinasi akademik merupakan kegagalan dalam mengerjakan tugas akademik dalam kerangka waktu yang diinginkan atau menunda mengerjakan tugas sampai saat-saat terakhir.
Sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat termanifestasi dalam indikator yang dapat diukur dan diamati dengan ciri-ciri. Munculnya prokrastinasi akademik dalam diri mahasiswa tidak terjadi begitu saja, namun terdapat penyebab yang melatarbelakanginya.
Adanya pikiran irrasional dari prokrastinator, kecemasan, faktor lingkungan dan tugas yang menumpuk terlalu banyak dapat menyebabkan penundaan pada tugas yang lain.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa program studi Bimbingan konseling Universitas PGRI Madiun yang melibatkan 229 mahasiswa, terdapat 3 mahasiswa yang memiliki prokrastinasi akademik kategori sangat tinggi, 161 mahasiswa berada pada kategori tinggi, 65 mahasiswa dengan kategori rendah dan tidak ada mahasiswa yang memiliki prokrastinasi pada kategori sangat rendah.
Dengan melihat paparan fenomena yang ada, prokrastinasi tampak sebagai sesuatu yang umum terjadi di dunia akademik. Orang cenderung menghindari tugas yang menurutnya susah atau tidak menyenangkan.
Yang masih menjadi pertanyaan adalah, bagaimana mahasiswa melawan budaya prokrastinasi yang semakin mengakar ini?
Berdampak besar
Prokrastinasi memberikan efek yang cukup besar dalam dunia akademik. Seperti yang diungkapkan oleh Burka & Yuen, tindakan ini menimbulkan konsekuensi berupa lumpuhnya kemajuan akademik.
Sementara, Sia, T.D (2006) dalam Jurnalnya yang berjudul Apakah prokrastinasi menurunkan prestasi? Sebuah meta-analisis memaparkan bagaimana kemudian dampaknya bagi mereka yang cenderung memperoleh nilai akademik rendah dan mengalami penurunan kondisi kesehatan.
Melihat dampak yang ditimbulkan dari prokrastinasi, agaknya mahasiswa perlu memiliki formula yang ampuh jika tak ingin mati dalam cengkeraman prokrastinasi.
Penulis: Saffina Qurrotunnida Faizati