SUASANA DISKUSI: Rahim Bangsa mengadakan diskusi terkait keberagamaan di Indonesia, Selasa (28/02/2017). |
Skmamanat.com – Komunitas Silaturahim Kebangsaan (Rahim Bangsa) berawal dari kegelisahan melihat keadaan Indonesia. kacaunya keadaan dan maraknya intoleransi adalah pemicunya.
Hal ini diungkapkan Nur Hasyim, salah satu penggagas komunitas tersebut, saat ditemui di kantornya, Senin (17/04).
Ia bersama teman-temannya, mencetuskan Rahim Bangsa supaya dapat melakukan kegiatan yang bertujuan menjalin toleransi beragama.
“Saat ini semakin banyak hujan kebencian dan tidak adanya toleransi. Akhirnya, muncul kekerasan antara kelompok masyarakat,” paparnya.
Hasyim menjelaskan bahwa Rahim Bangsa menjalin kerjasama dengan guru besar, ulama, dan akademisi se-Jawa Tengah untuk bersuara mengenai kasus-kasus perselisihan agama yang terjadi di Indonesia.
“Kita tidak boleh tinggal diam dengan situasi sekarang ini, kita bertanggungjawab mengawal masyarakat,” ungkapnya.
Komunitas yang beranggotakan 74 dosen dari lintas fakultas di UIN Walisongo tersebut, mendeklarasikan salah satu tujuannya yaitu menjadikan perguruan tinggi sebagai tempat pembelajaran tentang nasionalisme dan kebhinekaan.
“Kami mengusung Rahim Bangsa yang berkomitmen untuk membuka ruang diskusi dan perbincangan terhadap kasus kebangsaan dan keberagamaan,” ungkap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UIN Walisongo itu.
Kedepannya, tambah hasyim, setelah menjadi komunitas yang besar Rahim Bangsa mampu menjadi pusat studi yang mengkaji masalah kebangsaan dan keislaman.
“Melalui acara-acara yang telah diadakan Rahim Bangsa, dikompilasi sehingga dapat menjadi catatan dan kajian yang dapat dipublikasikan secara ilmiah,” pungkasnya.
Reporter: Atika Ishmatul Ummah