• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Kamis, 30 Maret 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Manusia yang Kehilangan Jati Dirinya

Kehilangan kepercayaan diri menjadi salah satu tanda seseorang tengah mengalami krisis identitas. Krisis identitas sendiri disebabkan oleh ketiadaan jati diri dalam jiwa seseorang.

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
1 tahun ago
in Artikel
0
Sumber: idntimes

Ketika melihat pencapaian yang didapat teman atau orang-orang di sekitar, apa reaksi kalian? Memacu diri sendiri untuk mengejar dan melampaui mereka atau justru tenggelam dalam rasa pesimisme yang dalam, bahkan merasa menjadi manusia yang paling rendah?

Jika kalian mengalami reaksi yang kedua, merasa minder atas pencapaian orang lain dan menganggap diri sendiri sebagai orang yang tak bermakna, kalian patut berhati-hati. Bukan berhati-hati dari orang lain, berhati-hatilah pada diri sendiri.

Kehilangan kepercayaan diri menjadi salah satu tanda seseorang tengah mengalami krisis identitas. Krisis identitas sendiri disebabkan oleh ketiadaan jati diri dalam jiwa seseorang.

Padahal, Fahruddin Faiz, seorang filsuf muda mengatakan bahwa jati diri sangat penting ada dalam jiwa manusia sebagai pilar eksistensi diri. Tanpanya, seseorang tidak akan mengenali dirinya sendiri.

Hal tersebut bukanlah hal yang sepele. Tidak bisa mengenali diri sendiri bisa menciptakan ketakutan yang berlebih untuk bertindak dan menentukan jalan hidup.

Baca juga

Menilik Hyperloop, Transportasi Kilat Masa Depan

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Krisis identitas ini bisa memendam potensi seseorang untuk berkembang lebih jauh. Bagaimana diri akan berkembang jika hatinya sendiri tidak memiliki keberanian melangkah ke depan? Hidup tanpa optimisme sama dengan hidup tanpa tujuan.

Pahamilah ungkapan Cogito Ergo Sum milik Descartes, “Aku berpikir maka aku ada”. Rangkaian kata itu penuh dengan optimisme. Itu bermaksud bahwa yang paling penting di dunia ini ialah eksistensi diri, keberadaan seseorang itu sendiri.

Maka menemukan jati diri dengan mencoba memahami diri sendiri menjadi kunci awal menghadapi krisis identitas. Dengan begitu, kalian tahu senjata apa yang dibutuhkan dan bagaimana menggunakannya dalam menghadapi jalan di depan dan membentuk eksistensi.

Kalian tidak ingin bukan, terus berada dalam fase krisis identitas? Di mana pikiran-pikiran negatif dapat dengan leluasa menguasai dan membuat kalian rentan mengalami frustrasi, depresi, dan berujung kehilangan akal sehat.

Penulis: Eva Salsabila A

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: artikelKehilangan jati diriKrisis identitastidak percaya diri
Previous Post

Peresmian Calon Anggota, UKM Musik UIN Walisongo Gelar Konser Simfoni

Next Post

Rayakan Harlah ke-27 JQH El-Fasya El-Febi’s Gelar UIN Walisongo Mengaji

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Ilustrasi Hyperloop
Artikel

Menilik Hyperloop, Transportasi Kilat Masa Depan

by Redaksi SKM Amanat
5 Maret 2023
0

...

Read more
cancel culture di media sosial

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

6 Desember 2022
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Anisa Zulfa, Dies Natalis ke-53 UIN Walisongo

Ikuti Ajakan Teman, Anisa Zulfa Dapatkan Kulkas saat Jalan Sehat UIN Walisongo

3 Maret 2023
Imam Taufiq, UIN Walisongo Bersholawat, Dies Natalis ke-53

Imam Taufiq: 3 Poin Penting Dies Natalis ke-53 UIN Walisongo

10 Maret 2023
Veve Zulfikar dan Sayyid Zulfikar, UIN Walisongo Bersholawat

Tanggapan Para Pengunjung Terhadap Bintang Tamu UIN Walisongo Bersholawat

10 Maret 2023
FEBI UIN Walisongo

Penghapusan KKL FEBI UIN Walisongo Datangkan Komentar di Kalangan Mahasiswa

12 Maret 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend