Amanat.id – Mahasiswi UIN Walisongo Semarang Dwi Pristyawati, tampil memukau dengan Tari Dayak dalam acara Komunitas Earth Hour (EH) di Hotel Harris Semarang pada Sabtu (30/3/2019).
Mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) semester enam ini, berasal dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dwi atau yang kerap disapa Owi, tampil dengan elok membawakan tarian suku dayak yang bernama Tari Enggang sambil diiringi alat musik tradisional Sape yang dimainkan oleh Bonaventura Ecclesia Reformand Mahasiswa Universitas Katolik Semarang.
Owi mengatakan, Tari Enggang merupakan bentuk penggambaran Burung Enggang yang sedang berpindah-pindah tempat. Seperti kebiasaan suku Dayak dulu yang suka berpindah-pindah tempat.
Meskipun belum pernah berkolaborasi, mereka berdua mampu menyuguhkan penampilan yang menarik hanya dengan latihan satu jam sebelum penampilan.
Sebenarnya ini bukan yang pertama kali Owi tampil dalam suatu acara. Mahasiswa kelahiran Kutai Kartanegara tersebut bahkan sudah pernah go internasional.
“Ya saya pernah tampil di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi, Vietnam sebanyak dua kali,” ungkapnya.
Owi yang menjadi anggota dari EH, merasa dalam acara tersebut memang waktu yang tepat untuk memperkenalkan tari dan alat musik Suku Dayak sekaligus memeriahkan acara.
Mahasiswi PBI tersebut mengaku hanya belajar menari secara autodidak, bahkan tidak cuma bisa tarian yang berasal dari daerahnya, ia juga bisa tarian yang berasal dari daerah lain.
“Sebenarnya tidak cuma Tari Enggang Dayak saja yang saya bisa, namun saya juga bisa tarian sarikusumo (Jogja), Indang (Sumatera Barat), Zapin (Kalimantan Selatan), Dayak (Kalimantan Timur), dan Ethnic-Modern ( Kolaborasi antara Sabang dan Merauke). Dan semua itu saya pelajari secara Autodidak, melihat dari youtube,” terangnya.
Reporter: Muhammad Shafril
Editor: Marzuki