Amanat.Id- Mahasiswa baru angkatan 2020 akan mendapatkan metode pembelajaran yang berbeda dengan angkatan sebelumnya. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), Sulaiman Al Kumay dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) hari kedua, Selasa (08/09/2020).
Sulaiman, sapaan akrabnya mengatakan terdapat metode hingga materi pembelajaran berbeda yang akan didapatkan mahasiswa baru angkatan 2020.
“Perlu saya sampaikan kepada mahasiswa baru bahwa ada hal yang berbeda pada angkatan kalian. Mulai dari metode pembelajaran, materi pembelajaran, hingga dosen,” katanya.
Dengan membawakan materi “Mengenal Dunia Kampus: Nilai, Budaya, dan Tradisi”, Sulaiman merinci perbedaan metode tersebut dalam tujuh poin.
Pertama, pengambilan beban SKS (Sistem Kredit Semester) tergantung hasil dari IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) berubah menjadi:
-IPK 3,0 sudah dapat mengambil 24 SKS
-IPK 2,50-2,99 sudah dapat mengambil 22 SKS
-IPK 2,0-2,49 sudah dapat mengambil 20 SKS
-IPK 1,50-1,59 sudah dapat mengambil 18 SKS
-IPK 0-1,49 sudah dapat mengambil 16 SKS
Kedua, adanya Pembimbing Akademik sebagai pengganti Wali studi.
Ketiga, tidak ada ujian Komprehensif namun tetap ada ujian Munaqosyah.
Keempat, tugas akhir tidak hanya berbentuk skripsi, tapi dapat berupa artikel, karya seni, desain bangunan, serta produk yang akan diuji pengaplikasiannya.
Kelima, Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dan Ikhtibar Mi’yar al-Kafaah fi al-lughah al-Arobiyyah (IMKA) bukan sebagai syarat sidang, melainkan syarat pengambilan ijazah.
Keenam, dibukanya kelas Internasional jurusan Ilmu Al-qur’an dan Tafsir (IAT).
Ketujuh, diadakannya program Kampus Merdeka yang dapat mengambil mata kuliah lintas jurusan ke Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain yang sesuai programnya.
Reporter: Nurul Fitriyanti
Editor: Irsyad