• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Senin, 12 Mei 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

5 Tips Berdamai dengan Overthinking

Pasalnya, sebagian dari kita seringkali dengan sengaja menceburkan diri dalam situasi overthinking. Akan tetapi, sebatas berputar-putar pada pertanyaan tanpa berupaya mencari solusi.

Rizkyana Maghfiroh by Rizkyana Maghfiroh
3 tahun ago
in Lifestyle
0

Baca juga

Silent Walking, Rileksasi untuk Kembali Pada Inti Diri

Mahasiswa Coba Ini Agar Tidur Berkualitas

5 Makanan Pemicu Jerawat

Ilustrasi seseorang yang sedang overthinking
Sumber: Pixabay.com

Manusia adalah makhluk yang berpikir. Berbekal akal, manusia akan memikirkan banyak hal. Tentang kehidupan dan kematian, tentang masa lalu dan masa depan, tentang diri sendiri dan orang lain, tentang sejarah dan teknologi, tentang apa pun. Namun, sebagian dari manusia akan kehilangan kontrol diri saat ‘berpikir’ sehingga memikirkan hal-hal sederhana secara rumit dan berlebih. Atau kita biasa menyebutnya overthinking.

Overthinking berawal dari persepsi keliru mengenai suatu hal yang sudah, sedang, maupun belum terjadi. Kekeliruan persepsi tersebut bertransformasi menjadi pikiran negatif (negative thinking) dan apabila diteruskan akan menjadi overthinking.

Dilansir dari Psychology Today, overthinking dapat berupa ruminasi (berhubungan dengan masa lalu) dan kekhawatiran berlebih (berhubungan dengan masa depan). Overthinking yang dipelihara dalam jangka waktu lama, dapat memicu stres, tidur yang tidak cukup, kecemasan, dan depresi.

Overthinking dapat dialami oleh siapa pun, termasuk mahasiswa. Misalnya, bagaimana jika tidak bisa menyelesaikan skripsi? Bagaimana jika akan menjadi pengangguran setelah lulus? Bagaimana jika tidak dapat mengerjakan tes TOEFL-IMKA? Dan pertanyaan-pertanyaan lain berkenaan dengan peristiwa yang belum terjadi.

Pasalnya, sebagian dari kita seringkali dengan sengaja menceburkan diri dalam situasi overthinking. Akan tetapi, sebatas berputar-putar pada pertanyaan tanpa berupaya mencari solusi. Jika sudah tenggelam, merasa kesulitan untuk keluar dan kembali berpikir rasional.

Berikut terdapat beberapa cara yang dapat membantu kita terbebas—atau membebaskan diri—dari overthinking:

1. Mencari pengalihan

Overthinking biasa terjadi ketika waktu luang. Untuk menghindarinya, sebaiknya mengisi waktu kosong dengan aktivitas positif. Seperti membaca, menulis, mengerjakan tugas, beres-beres kamar atau rumah, berkebun, mengembangkan hobi, berdiskusi, atau aktivitas lain.

2. Berpikir secara konstruktif

Berpikir konstruktif berarti berpikir secara tersusun dan bersifat membina, memperbaiki, dan membangun.

Berpikir buruk tentang kondisi yang belum tentu terjadi tanpa dibarengi penyelesaian masalah, hanya akan melahirkan kekhawatiran dan kecemasan baru. Memikirkan hal yang sudah lewat juga hanya akan membuang waktu dan energi karena, kita tidak memiliki kuasa untuk mengubah apa yang telah terjadi.

3. Menerima keadaan

Dalam filsafat Stoa, mengajarkan pentingnya menerapkan dikotomi kendali. Ada sesuatu yang berada dalam kendali kita, ada pula yang mutlak tidak dapat dikendalikan.

Hal-hal yang berada di bawah kendali meliputi penilaian, opini, persepsi, keinginan, tujuan, dan tindakan kita. Sedangkan yang berada di luar kendali: takdir, tindakan dan opini orang lain, reputasi, kesehatan, kekayaan, dan bencana alam.

Yang dapat kita lakukan adalah berusaha sebaik mungkin dalam mempersiapkan situasi yang belum terjadi (masa depan), hasil akhirnya sudah di luar kendali kita. Apabila mampu berpikir rasional, kita akan tetap merasa bahagia dan damai jika ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Karena yang terpenting, kita sudah mengusahakan yang terbaik.

4. Fokus pada pemecahan masalah

Dalam artikel “The Tyranny of Positive Thinking Can Threaten Your Health and Happiness” yang dikutip dari buku Filosofi Teras (2019), menyebutkan bahwa negative thinking sebenarnya diperlukan. Seseorang yang terlalu berpikiran positif cenderung menganggap semua akan baik-baik saja dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ketika yang terjadi ‘tidak baik’ dia akan kewalahan.

Sedangkan orang yang berpikiran negatif, (seharusnya) dapat memikirkan strategi dalam menghadapi situasi yang akan dihadapi.

Misalnya, seorang mahasiswa yang over positive thinking, yakin bahwa setelah wisuda dia akan mendapat pekerjaan sesuai prodi dengan gaji lumayan tinggi. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan hanya fokus pada kehidupan saat ini.

Sementara itu, mahasiswa yang negative thinking (seharusnya) mulai mempersiapkan, mempelajari, dan menguasai kemampuan yang sekiranya relevan dalam dunia kerja. Seperti desain grafis, public speaking, menulis, komputer, penjualan daring, dll.

5. Ubah overthinking menjadi karya

Rene Descrates mengatakan bahwa, “aku berpikir maka aku ada”. Berangkat dari kalimat tersebut, tidak ada salahnya menjadikan bahan overthinking menjadi karya.

Masih berkaitan dengan poin nomor 4, ketika sudah mendapatkan solusi, kita dapat menuliskannya dalam bentuk artikel. Seperti, “Lima Kemampuan yang Harus Dimiliki Mahasiswa” atau “Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Ujian TOEFL-IMKA” atau lainnya.

Selain melegakan pikiran karena telah mendapatkan solusi, secara tidak langsung kita juga telah mengurangi overthinking orang lain yang memiliki sumber kecemasan serupa.

Penulis: Rizkyana Maghfiroh

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: berdamaioverthinkingTips
Previous Post

Raungan Kepedihan

Next Post

Abdul Hakim, Alumni Amanat Juara 1 Anugerah Jurnalistik Baznas 2022

Rizkyana Maghfiroh

Rizkyana Maghfiroh

Related Posts

Silent walking, Berjalan dalam kesunyian, Cara mendapat ketenangan, Manfaat berjalan kaki, Tips mengurangi kecemasan, Artikel kesehatan
Kolom

Silent Walking, Rileksasi untuk Kembali Pada Inti Diri

by Intania Nurul Apriliani Putri
9 Juli 2024
0

...

Read more
Tidur, Tidur Berkualitas, Cara Tidur Berkualitas, Kualitas Tidur Mahasiswa, Tips Tidur Berkualitas

Mahasiswa Coba Ini Agar Tidur Berkualitas

1 Juli 2024
Jerawat, Makanan pemicu jerawat, Tips menghindari jerawat, mengurangi timbulnya jerawat, Meminimalisir jerawat, Faktor pemicu jerawat

5 Makanan Pemicu Jerawat

26 Juni 2024
Mahasiswa baru, Kegiatan mahasiswa baru, Rekomendasi kegiatan mahasiswa, Kegiatan kampus, Tips menjadi produktif

5 Hal yang Patut Dicoba Mahasiswa Baru Agar Kuliah Tak Sia-Sia

21 Juni 2024
Mahasiswa rantau, Manfaat merantau, Manfaat jadi mahasiswa rantau, Anak rantau, Budaya merantau

5 Manfaat Jadi Mahasiswa Rantau

19 Juni 2024

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Gelar Pahlawan, Gelar Pahlawan Soeharto, Kontroversi Gelar Soeharto, Gelar Pahlawan Nasional, Soeharto

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

22 April 2025
Gemuruh Kerinduan, Puisi Kerinduan, Puisi Soeket Teki, Kampoeng Sastra Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Gemuruh Kerinduan

4 Mei 2025
may day, aksi may day, peringatan hari buruh, demo buruh, demo buruh semarang

Peringati May Day, Buruh Berharap Aspirasinya Didengar dan Diselesaikan

2 Mei 2025
diskusi ksmw, ksmw uin walisongo, uin walisongo, intervensi tni, kebebasan berpendapat

Ketua DEMA-U dan WR 3 UIN Walisongo Tanggapi Permasalahan Diskusi KSMW yang Didatangi TNI

17 April 2025
Load More

Trending News

  • Aksi Diam, Aksi Diam UIN Walisongo, Perpustakaan UIN Walisongo, Aksi Diam Perpustakaan, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo

    Beberapa Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Aksi Diam Tuntut Kembalikan Jam Normal Perpustakaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskusi KSMW UIN Walisongo Didatangi TNI dan Orang Tidak Dikenal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FKHM UIN Walisongo Beri Tanggapan atas Diskusi KSMW yang Didatangi TNI dan Orang Tidak Dikenal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca dan Menelaah Falsafah Mandor Klungsu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend