Skmamanat.com– Sudah dua pekan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) selesai, namun hingga kini tiga donasi belum didistribusikan. Tiga donasi tersebut yaitu, donasi pakaian atau sandangan, donasi tunai, dan donasi buku, Jumat (14/9/2018).
Ketika ditemui Skmamanat.com, Ketua Panitia PBAK Muslihin mengaku masih berusaha menyalurkan tiga donasi tersebut. Ada dua opsi yang akan dipertimbangkan. Pertama, anggota Dema akan ke sana langsung dan opsi kedua adalah disalurkan lewat lembaga sosial yang akan ke Lombok.
“Kita masih memikirkan mode transportasinya, mencari truk yang mau mengangkut sandangan ke sana, sekalian mendonasikan uang tunai yang jumlahnya mecapai Rp. 30 juta, kita tidak berani transfer karena jumlahnya besar. Tapi belum ketemu truknya, belum tau harganya berapa, kita juga pikirkan anggaran untuk ke sana,” katanya, Kamis (13/9/2018).
Ia juga mengatakan, awalnya panitia sudah menemukan lembaga yang mau menyalurkan ke Lombok. Separuh sandangan sudah didistribusikan dua hari setelah PBAK. Namun separuh sandangannya lagi masih berserakan di samping Gedung PKM Universitas.
“Dua hari setelah PBAK, dari LAZIS Semarang sudah ambil separuh donasi, niatnya paginya mau diambil separuhnya juga, namun beberapa kali komunikasi, mereka masih sibuk untuk persiapan berangkat, tidak ada yang bisa ke sini untuk ambil barangnya karena sudah overload,” jelasnya.
Sibuk Orsenik
Banyak kendala yang menyebabkan penyaluran donasi terhambat. Sampai hari ini, kata lihin, ada beberapa fakultas yang belum menyetorkan donasi buku ke pihak Dema-U. Di samping itu, menurutnya, pengurus Dema sedang sibuk mempersiapkan agenda terdekat, yaitu Orsenik.
“Kita masih kordinasi, sekarang kita juga sudah terforsir untuk memikirkan beberapa agenda terdekat, kurang delapan hari lagi kan sudah Orsenik, jadi kita sudah mulai sibuk. Tetap kita usahakan,” jawabnya.
Lihin menjanjikan, untuk donasi pakaian dan uang tunai, maksimal akan dikirim pekan depan.
“Untuk buku saat ini kita masih mau sortir, packing dan memilah-milah, mana yang pantas untuk Narasi, dan mana yang akan kita pilih untuk yang lain.” ungkap Lihin.
Donasi 4000 buku tersebut akan dibagi dua, sebagian untuk didonasikan ke Lombok, dan sebagiannya lagi untuk Narasi Najwa Shihab.
“Rencananya nanti kita mau buat perpustakaan mini di Lombok, dan sebagiannya untuk Narasi yang nantinya akan mereka salurkan di dearah-daerah terpencil di Indonesia,” katanya.
Reporter: Rima Dian Pramesti
Editor: Sigit A.F