• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Rabu, 7 Juni 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Lenyapnya Identitas Kearifan Lokal dalam Arus Modernitas

Modernitas menjadi pemicu lunturnya kearifan lokal. Senada dengan ungkapan Anthony Giddens, bahwa modernitas berisiko merapuhkan tiang-tiang peradaban tradisionalisme.

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
8 bulan ago
in Esai, Artikel
0
kearifan lokal
Perempuan berkebaya, salah satu identitas kearifan lokal Indonesia yang telah lenyap pada era modern. (KITLV)

Quaritch Wales mencetuskan istilah kearifan lokal dalam disiplin Antropologi sebagai local genius. Local genius dimaknai sebagai penerimaan budaya asing oleh kebudayaan setempat sehingga memungkinkan terjadinya akulturasi. Namun, dapatkah penerimaan budaya asing diimplementasikan dengan baik kala modernitas berkembang?

Namun, dalam realita justru modernitas menjadi pemicu lunturnya kearifan lokal. Senada dengan ungkapan Anthony Giddens, bahwa modernitas berisiko merapuhkan tiang-tiang peradaban tradisionalisme.

Modernitas membuat masyarakat semakin teredukasi dan berkembang dalam ranah ilmu pengetahuan serta teknologi. Di samping hal positif yang disuguhkan, ada beberapa dampak modernitas yang menjadi ancaman serta dapat merenggut identitas bangsa.

Minimnya Minat Masyarakat Indonesia terhadap Kearifan Lokal

Di Indonesia, kearifan lokal menjadi pandangan hidup yang terwujud dalam berbagai ranah kehidupan seperti nilai sosial dalam masyarakat. Salah satu nilai yang dapat ditemui adalah tolong menolong yang terwujud dalam kegiatan gotong-royong.

Di era kekinian, generasi muda kurang akrab dengan berbagai nilai kearifan lokal. Selanjutnya membuat retasnya ikatan generasi muda dengan jati dirinya sebagai penerus yang akan mewarisi identitas bangsa. Sebagian besar dari mereka terbawa mengikuti arus modernitas. Dapat dilihat dari maraknya generasi muda yang berperilaku, berpenampilan, hingga memiliki gaya hidup berkiblat pada budaya asing.

Baca juga

Mengenal Fenomena Social Loafing pada Mahasiswa

Kenali Faktor Kerentanan Penyebab Kekerasan Seksual

Seksisme “Internalized Misogyny”; Perempuan Wajib Tahu!

Kurangnya minat dalam melestarikan kearifan lokal menjadi salah satu faktor lunturnya tradisi. Berdasarkan analisis kearifan lokal Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) pada tahun 2016, tercatat hanya 5,90% penduduk melakukan kunjungan ke warisan budaya. Hasil olah SUSENAS MSBP 2015 juga menunjukkan sebanyak 70,2% masyarakat tidak menyaksikan pertunjukan seni budaya dalam kurun waktu tiga bulan.

Hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan akan potensi kearifan lokal. Edukasi pentingnya kearifan lokal tak sebanding dengan arus modernitas yang berkembang di lingkungan anak muda. Tentunya hal itu mengancam identitas bangsa sehingga kearifan lokal semakin kabur dari perhatian generasi terkini.

Tradisi yang memudar tidak dappat dibiarkan lebih lama. Sebagai langkah preverentif, edukasi kearifan lokal dapat dimasukkan sebagai pendidikan formal yang wajib diterima oleh generasi ke generasi. Nilai-nilai tradisional juga dapat diterapkan dan dikenalkan sejak dini, sehingga setiap generasi tetap merasa akrab dengan budaya di sekitar.

Tentunya kita tak ingin hidup tanpa identitas, hidup hanya dengan mengalir hanyut pada budaya asing. Melestarikan budaya lokal dalam keseharian adalah upaya untuk tetap memertahankan identitas. Jika bukan generasi masa saat ini, lalu siapa yang akan menyambungnya?

Penulis: Najwa Alfasahra Zen

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: kearifan lokalmodernitasopini
Previous Post

Gema Cup 2022: Turnamen Futsal se-Semarang sekaligus Branding FPK

Next Post

Belum Banyak Dikenal, Walisongo Campus Ambassador Sudah Banjir Kritikan

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Mahasiswa, Social loafing
Artikel

Mengenal Fenomena Social Loafing pada Mahasiswa

by Revina Annisa Fitri
16 Mei 2023
0

...

Read more
Kekerasan Seksual

Kenali Faktor Kerentanan Penyebab Kekerasan Seksual

15 Mei 2023
Internalized Misogyny

Seksisme “Internalized Misogyny”; Perempuan Wajib Tahu!

1 Mei 2023
Cahaya, Cahaya cinta isyraqi

Seberkas Cahaya Cinta Isyraqi

30 April 2023
Metaverse

Pendidikan dalam Bayang-bayang Metaverse

26 April 2023

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Siti Hardianti, FSH UIN Walisongo

Tekad “Pulang Harus Bawa Gelar” Hantarkan Siti Jadi Wisudawan Terbaik FSH

23 Mei 2023
Dinny Indhikri Azzahra, FISIP UIN Walisongo

Sakit Akibat Revisi Berulang Kali Tidak Runtuhkan Dinny Raih Wisudawan Terbaik FISIP

23 Mei 2023
Wisuda UIN Walisongo Periode Mei 2023

UIN Walisongo Resmi Lepas 762 Wisudawan Periode Mei 2023

23 Mei 2023
FKHM UIN Walisongo, Lomba Essay FKHM UIN Walisongo, UIN Walisongo

Peringati Harlah, FKHM UIN Walisongo Adakan Lomba Essay Nasional

8 Mei 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend