Amanat.id- Usai ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Rektor pada 23 Oktober lalu, Nizar Ali kini resmi menjadi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo tercatat sejak Kamis (29/2/2024).
Dilantiknya Nizar Ali sebagai Rektor, sekaligus memberikan perubahan tatanan kepemimpinan UIN Walisongo masa jabatan 2024-2026.
Nizar Ali menegaskan bahwa dalam memilih pimpinan yang kompeten adalah kewenangan Rektor yang harus dijalankan.
“Kewenangan Rektor yang perlu dijalankan adalah memilih pimpinan yang terbaik. Untuk menjalankan visi kepemimpinan, perlu dipilih orang yang tepat kapasitas dan kompetensinya,” ujarnya saat ditemui tim Amanat.id di Auditorium II, Kamis (4/4/2024).
Dirinya juga menegaskan bahwa para pimpinan dipilih berdasarkan rekam jejak intelektual.
“Calon-calon itu punya kompetensi, kapasitas, dengan melihat rekam jejak intelektualnya,” ucapnya.
Nizar Ali juga menjelaskan bahwasanya proses perekrutan pimpinan UIN Walisongo dilakukan secara berjenjang.
“Proses rekrutmen pimpinan kita lakukan sesuai dengan mekanisme dalam protokol. Jadi ada jenjang. Pelantikan Wakil Rektor dan Dekan, Direktur, Wakil Dekan, lalu Ketua Jurusan,” terangnya
Rektor UIN Walisongo tersebut menurutkan bahwa seorang pemimpin harus bisa melayani publik dengan baik.
“Jadi Rektor tidak boleh menganggap dirinya paling tinggi. Semua sama, hanya posisi saja yang berbeda. Bukan pemimpin yang harus dihargai, justru pemimpin pelayan publik,” sambungnya.
Ketika ditanya mengenai masa jabatan, Nizar kemudian mengibaratkan perannya di UIN Walisongo sebagai petugas pemadam kebakaran.
“Saya ke sini seperti halnya pemadam kebakaran. Jadi kalau orientasi saya ke sini untuk kepemimpinan, cukup empat tahun,” terangnya.
Di akhir wawancara, Nizar ingin membangun UIN Walisongo dengan hati dan nalar yang bagus.
“Kita akan membangun UIN Walisongo dengan hati dan nalar yang bagus,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Kholilurrokhman
Editor: Eka R.