“Waktuku masih terlalu banyak kalau hanya dihabiskan untuk kuliah. Nah waktu yang tersisa itulah aku manfaatkan untuk bekerja ”.
Begitulah ungkapan dari salah seorang teman saya. Dari nada bicaranya terlihat ia tak ada rasa terbebani, seakan menunjukkan bahwa kuliah sambil kerja ternyata tak seburuk yang orang kira.
Bagi sebagian orang, keputusan untuk melanjutkan kuliah bukanlah hal mudah. Kuliah membutuhkan banyak biaya. Meski biaya Uang Kuliah Tunggal murah, namun terkadang biaya hidupnya yang mahal. Sehingga tak jarang, ada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja untuk bisa tetap melangsungkan studinya.
Dalam memutuskan untuk kuliah sambil bekerja, pasti banyak sekali hal yang dipertimbangkan. Mulai dari apakah nanti bisa membagi waktu, sampai pada pikiran apakah dengan bekerja akan membatasi waktu untuk menekuni hobi.
Pahami pekerjaan yang sesuai passion dan waktumu. Sehingga tak ada kuliah yang terkorbankan, dan setelah bekerja ada skill tambahan yang kamu dapatkan, yang mungkin hal itu tidak kamu dapatkan saat proses perkuliahan. Jika bisa, usahakan mencari pekerjaan yang mendukung atau berhubungan dengan kuliahmu. Sehingga hal tersebut bisa membawamu pada jenjang yang kamu inginkan.
Ada banyak alternatif pekerjaan. Misalnya kerja part time. Kamu bisa mengguakan jadwal liburmu, Karena tak mungkin jadwalmu full dari Senin-Minggu. Minimal sabtu minggu libur.
Selain itu bisa juga mengajar les privat. Bahkan sekareang ini, lembaga bimbingan belajar banyak yang menggunakan jasa mahasiswa. Mereka saling bekerja sama untuk cerdaskan anak bangsa.
Kalau kamu tipe orang yang tak suka diatur, maka kamu bisa ciptakan pekerjaan sendiri. Misalnya desainer dan penulis. Intinya jangan ambil pekerjaan yang menyulitkkan diri.
Manajemen prioritas dan waktu
Apakah setelah bekerjanya nanti kamu ada waktu buat belajar. Hal tersebut bisa disiasati dengan mengoptimlkan waktu yang ada di kelas. Usahakan selesaikan urusan studi di kelas, baik itu tugas ataupun lainnya. Di luar kelas dioptimalkan untuk tekuni hobi dan kerja. Utamakan juga kesehatan dan keselamatan. Karena tubuh juga butuh waktu untuk istirahat.
Dalam hal ini ada dua manajemen yang perlu diperhatikan yakni manajemen prioritas dan manajemen waktu. Dua manajemen tersebut harus saling bekerjasama dengan baik.
Manajemen prioritas, dimana kamu selalu ingat tujuanmu merantau. Kuliah adalah tujuan awalmu datang ke tanah perantauan. Jangan sampai bekerja malah membuatmu menyampingkan kuliah. Tidak jarang juga hal itu banyak terjadi pada mahasiswa, mereka lupa dengan tujuan awal mereka. Bahkan mereka terlalu asyik dengan dunia kerja. Alhasil banyak dari mereka yang menunda kelulusan.
Untuk menghindari hal tersebut sangat diperlukan manajemen waktu. Semua orang diberi waktu 24 jam dalam sehari. Jangan sampai salah membagi waktu. Jangan sampai malah buang-buang waktu. Untuk itu kita harus punya target. Setiap hari jadwalkan apa yang ingin kita lakukan. Sehingga apa yang kita lakukan jelas. Mana waktu kuliah, mana waktu organisasi, dan mana waktu kerja. Hal tersebut akan bisa mengoptimalkan waktu yang ada.
Jika dua hal tersebut telah kamu kuasai, maka studi, hobi dan kerja walau beriringan akan terasa ringan. Semua yang diputuskan pasti ada konsekuensinya. Kuliah sambil kerja bukan perkara yang mudah. Tubuh akan lebih lelah, karena waktu istirahat jadi berkurang. Namun hal tersebut juga membawa dampak yang positif. Misalnya bisa melatih mental kerja seseorang. Beda dengan orang yang selesai kuliah baru kerja. Ia tidak akan kaget ketika memasuki dunia kerja, karena ia sudah memiliki gambaran berdasarkan pengalaman kerjanya saat ia kuliah.
Penulis: Rizki Nur Fadilah