Antrean Donor Darah: Terlihat beberapa mahasiswa sedang mengantre untuk mendonor darah di stan yang terletak di Gedung N FITK UIN Walisongo Semarang. (Amanat/Fajar BA) |
Skmamanat.com – Hari pertama kegiatan donor darah, Korps Sukarela (KSR) dan Palang Merah Indonesia (PMI) unit UIN Walisongo Semarang, telah berhasil menampung 110 kantong darah, Kamis (2/3).
Sejumlah 110 kantong darah tersebut, diperoleh dari tiga stan yang telah disediakan oleh KSR dan PMI unit UIN Walisongo. Diantaranya, 13 kantong darah diperoleh dari stan Poliklinik Kampus I, 47 kantong darah diperoleh dari stan di Gedung N Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Kampus II dan 50 kantong darah diperoleh dari stan di depan Perpustakaan Pusat Kampus III.
Kegiatan donor darah yang akan berlangsung selama dua hari, kamis s/d Jumat (3-4/3), dibuka mulai pukul 08.00 s/d 12.00 WIB.
Fatimah, salah satu pengurus KSR mengatakan, sejak diadakannya talkshow bertemakan Perlunya Donor Darah dan Hindari Tuberkulosis (Tbc) Usia Produktif, suka relawan donor darah kian meningkat. Terbukti sejak dibukanya stan hari pertama, para mahasiswa sudah mulai mengantre untuk melengkapi syarat-syarat sebagai pendonor darah.
“Hanya saja tidak semua dari mereka diperbolehkan mendonorkan darahnya, beberapa yang berhemoglobin rendah tidak perkenankan,” kata Fatimah.
Melihat beberapa mahasiswa yang tampak ragu ketika mengikuti donor darah, Lilik, Petugas PMI, segera memberi sugesti agar mahasiswa tersebut merasa lebih tenang.
Lilik mengatakan, bagi pendonor yang baru pertama kali mengikuti kegiatan donor darah, biasanya akan lebih tegang. Hal itu akan mengakibatkan pembuluh darah pendonor mengecil dan mempersempit aliran darah, lantas darah akan semakin sulit untuk diambil.
“Jadi wajar, ketika proses pengambilan darah telah usai, tubuh pendonor akan terasa lemas,” ujar Lilik.