
Malam ini aku menghadap Tuhan
Dia menatapku,
Katanya, “Ada apa hambaku?”
Kujawab, Tuhan aku bosan dengan
kopi yang biasa kuseduh.
Aku bilang, kopiku begitu biasa
Aroma yang terhenti di hidung, dan
Rasa yang hanya sampai lidah saja.
Di tahun yang baru ini, Tuhan
Aku ingin kopi yang begitu pahit
Uap yang menjernihkan penglihatan,
Aroma yang menebar hangat di dada
Dan rasa yang mendamaikan akal.
Semarang, Desember 2018
Fajar Bahruddin Achmad, lahir di Desa Balamoa Kabupaten Tegal, 16 November 1995.
Warga kampoeng sastra Soeket Teki SKM Amanat.