• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 5 Desember 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Kolektivitas Seni Trie Utami dalam Lakon Srintil

Trie merasa senang dapat terjun ke dunia teater. Menurutnya, itu dapat memberi ruang baru untuknya dalam berkarya.

Mohammad Azzam by Mohammad Azzam
4 tahun ago
in Sosok
0
(Instagram: srintilartswara)

Trie Utami, pemeran utama dalam pentas Monolog Musikal bertajuk ‘Srintil: Tembang Duka Seorang Ronggeg’ sukses memerankan tujuh karakter dengan memukau. Acting dan tarian yang enerjik, serta nyanyiannya yang merdu, mampu menyihir ratusan pasang mata di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta, Kamis (4/7/2019).

Kita mengenal Trie Utami sebagai musisi papan atas negri ini, ia tergabung dalam grup musik jazz Krakatau. Segudang prestasi telah ia raih, lagu-lagunya acap kali menghiasi industri permusikan Indonesia.

Selain kemampuan olah vocal, ia juga menekuni berbagai bidang seni. Kesibukanya saat ini yaitu menulis dan melukis, masih dalam dimensi seni. Selain itu, seni tari telah ia kuasai sejak kecil, tak heran jika lekuk tubuh saat menari dalam pentas tersebut begitu luwes.

Namun, kali ini musisi legedaris tersebut memasuki dunia yang sedikit berbeda. Ia harus mengemas kemampuan suara, koreografi dan ditambah seni peran, memadukannya dalam sebuah pertunjukan berkonsep Monolog Musikal.

Ia sempat merasa kesulitan walaupun memiliki kemampuan dasar yang tidak bisa diragukan. Bagaimanapun, ia tidak memiliki latar belakang teater.

Baca juga

“Selesaikan Tanggung Jawab”, Tekad Kuat yang Dipegang Wisudawan Terbaik FISIP

Kuliah 8 Semester Lebih, Mukhlis Berhasil Sandang Predikat Wisudawan Terbaik FPK

Bakti kepada Orang Tua, Motivasi Fakhriatul Azizah Raih Wisudawan Terbaik FUHum

“Saya bukan orang teater sebenarnya, tapi ketemu dengan sutradara yang tepat, penata tari dan penata gerak yang tepat, tim produksi yang tepat, musik yang tepat dalam proses ini,” ungkapnya ketika ditemui Amanat.id usai pertunjukan.

Seniman berdarah Jawa-Sunda itu juga menjelaskan, dalam dunia seni musik ada ruang akting di sana. Seorang musisi, secara sadar atau tidak telah mengasah kemampuan seni perannya ketika mengarungi dunia tarik suara.

“Pada intiya, matra kesenian musik jika dikawinkan matra kesenian teater, memiliki mekanisme yang sama, begitulah seni,” jelas Trie.

Trie merasa senang dapat terjun ke dunia teater. Menurutnya, itu dapat memberi ruang baru untuknya dalam berkarya.

“Punya tantangan baru yang membuat otak saya masih tetap sehat dan waras.” ucapnya.

Ronggeng dalam kacamata Trie Utami

Meski memerakan tujuh karakter, Srintil yang menjadi karakter utama tetap mejadi karakter yang paling kuat. Srintil, seorang ronggeng dukuh paruk diperankan dengan apik oleh Trie. Tentu pendalaman karakter telah ia lalui sedemikian dalam.

Tokoh Srintil dalam naskah, Novel ‘Ronggeng Dukuh Paruk’ karya Ahmad Tohari dikatakan Tri dalam situasi yang kompleks. Ia berada pada posisi yang tidak mudah. Satu sisi, Srintil lahir ditakdirkan sebagai ronggeng dengan bakat suara dan tari yang alami. Sebagai seorang ronggeng, ia harus mau menari dan melayani laki-laki manapun yang membayarnya. Di sisi lain, Trie menambahkan, Srintil juga seorang perempuan biasa dengan perasaan wanita pada umumnya, memiliki cinta pada satu lelaki.

Menurut Trie, bagi dukuh paruk ronggeng tidak dilihat sebagai sesuatu yang cabul dan jorok. Ada nilai-nilai budaya dan kontruksi sosial dalam budaya ronggeng yang dibalut dengan tradisi Banyumas. Ronggeng hadir sebagai martabat bagi mereka.

Dari kesenian ronggeng, kita dapat belajar tentang keterbukaan pikiran. Baik dan buruk, benar dan salah itu relative, bergantung sejauh mana kita dapat memandang.

“Tidak ada keberanaran yang mutlak tlak.., atau salah yang mutlak tlak. Apalagi menyangkut budaya dan adat serta tradisi, dan itu menunjukan Indonesia ini amat sangat kaya,” pungkasnya.

Penulis: Moh.Azzam

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: monolog musikal srintilronggeng dalam kacamata tri utamisosok trie utamisrintil dan trie utamiTrie utami
Previous Post

Monolog Musikal ‘Srintil’, Perpaduan Tiga Mantra Seni dalam Satu Pementasan

Next Post

Menyelami Dunia Batin Seorang Perempuan Lewat Budaya Ronggeng

Mohammad Azzam

Mohammad Azzam

Diam diam diam bicara

Related Posts

Wisudawan Terbaik FISIP, Amelia Aulia Rahma, UIN Walisongo
Sosok

“Selesaikan Tanggung Jawab”, Tekad Kuat yang Dipegang Wisudawan Terbaik FISIP

by Redaksi SKM Amanat
8 November 2023
0

...

Read more
Wisudawan Terbaik FPK, Mukhlis Saputra, UIN Walisongo

Kuliah 8 Semester Lebih, Mukhlis Berhasil Sandang Predikat Wisudawan Terbaik FPK

8 November 2023
Fakhriatul Azizah, Wisudawan Terbaik FUHum, UIN Walisongo

Bakti kepada Orang Tua, Motivasi Fakhriatul Azizah Raih Wisudawan Terbaik FUHum

8 November 2023
Aldhania Uswatun Hasanah, Wisudawan Terbaik FDK, UIN Walisongo

Wisudawan Terbaik FDK, Aldhania Gunakan Artikel SINTA 3 sebagai Syarat Kelulusan

8 November 2023
Ghina Nafsiyah, Wisudawan Terbaik FSH, UIN Walisongo

Sempat Molor Kerjakan Skripsi Tak Halangi Ghina Nafsiyah Jadi Wisudawan Terbaik FSH

8 November 2023

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Wisudawan Terbaik FST, Zhusna Nisha Maulida, UIN Walisongo

Teliti Tanaman Baru, Zhusna Nisha Maulida Tidak Menyangka Jadi Wisudawan Terbaik FST

8 November 2023
MBS FDK UIN Walisongo, Talkshow dan Lomba Siar, UIN Walisongo, Harlah MBS FDK

Harlah ke-23, MBS FDK UIN Walisongo Gelar Talkshow dan Lomba Siar

25 November 2023
Ismail, Saintek Bersholawat, UIN Walisongo

Ismail Sampaikan Harapan untuk Kemajuan UIN Walisongo dalam Saintek Bersholawat

17 November 2023
SEMA FEBI UIN Walisongo, UIN Walisongo, LPJ Ormawa FEBI, Kritik SEMA FEBI UIN

Berbagai Kertas Kritik SEMA FEBI UIN Walisongo Tertempel di Gedung M

19 November 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend