• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Selasa, 8 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Kisah Pilu Ketika Kemarau Panjang Melanda

Penulis film ini adalah Syaikhu Luthfi mahasiswa UIN Walisongo Semarang, ia mendapat ide dari kisah nyatanya saat mendaki gunung merapi.

Shafril Hidayat by Shafril Hidayat
6 tahun ago
in Sinema
0

Baca juga

Bapakism, Warisan Era Orde Baru

Dualisme Keinginan Hidup Normal

Paradigma Miring Masyarakat terhadap Penderita Mental Illness

Hasil tangkap layar film Sontoloyo

Air. Apa yang akan terjadi kala ia tidak ada? Ide cerita itu yang coba dikembangkan dalam film Sontoloyo (2018) garapan sutradara Kiky Zkr.

Film ini dibuka dengan segerombolan masyarakat dengan jerigen di tangan yang menanti truk tangki pembawa air, bantuan dari pemerintah. Wajah mereka gelisah. Di sela sela penantian itu, Jibun (Yabes) dan Tayo(Kirun) mengerutu menunggu bantuan air yang tak kunjung datang.

Kemudian datang sepasang kakek-kakek (Rugi dan Duri) dengan membawa jiregennya. Mereka meletakanya di antrian paling depan. Lantas mengakibatkan Jibun dan Tayo memprotes tindakan tersebut.

Yang menjadi daya tarik terik sekaligus kekuatan dalam film ini adalah adegan percakapan antar tokoh yang harus menyentil pemerintah. Sutradara berhasil menggambarkan percakapan khas orang-orang desa. Seperti ketika, bantuan janjian kepada masyarakat di tengah krisis yang tak kunjung datang.

Pada adegan selanjutnya kita diperlihatkan adegan yang dramatis. Ketika, seorang tokoh agama di kampung itu meninggal dunia. Keluarga meminta, supaya sang jenazah dimandikan, namun air tidak ada. Akhirnya, mereka meminta masyarakat untuk menyumbangkan persediaan air yang dimilikinya sebagai balasan atas jasa si mayit.

Sewaktu hidup, ia berkah berkata, “kalau untuk perkara dunia kita harus hemat, tapi kalau untuk perkara akhirat kita harus jor-joran.”

Ucapan itu keluar ketika, ia tidak tega melihat anak Minu yang terus menangis kehausan dan memangil anak perempuanya yang bernama Lulu (Joanna Dyah) untuk mengambilkan cadangan air yang ada di dalam rumah pak kyai.

Adegan lucu dalam film ini adalah, ketika pak tamir menyiarkan di musholla, namun tiba-tiba listrik di musholla mati, para wargapun binggung dan menyangka itu siaran kalau kiriman air sudah datang lantas para warga langsung bergegas mendatangi musholla sambil membawa jiregen masing-masing. Tetapi saat para warga hendak ke musholla melihat para jamaah sedang mempersiapkan pemandian jenazah akrirnya para warga belok kerumah pak kyai, kemudian pak tamir menjelaskan kepada warga kalau ini salah paham tadi bukan siaran kiriman air datang tetapi siaran kematian.

Penulis film ini adalah Syaikhu Luthfi mahasiswa UIN Walisongo Semarang, ia mendapat ide dari kisah nyatanya saat mendaki gunung merapi yang bebarapa bulan baru mengalami erupsi, sang penulis merasakan betul bahwa air lebih berharga daripada emas dan berlian.

Film ini sangat menginspirasi dan sangat mendidik bagi si pembaca karena mengandung banyak pesan-pesan kehidupan didalamnya.

Namun Sinematografi yang dihadirkan terlihat biasa-biasa saja, tidak ada yang membuat kagum dalam film yng berdurasi 80 menit ini, tapi mampu mengambarkan sebuah desa yang sedang mengalami kekeringan secara nyata.

Judul: Sontoloyo SCTV (2018)
Genre: Drama
Sutradara: Kiki ZKR
Penulis Naskah: Syaikhu Luthfi
Negara: Indonesia
Tayang pada: 17 Desember 2018, Senin pukul 23.30 WIB
Resentator: Muhammad Shafril Hidayat

  • 1share
  • 0
  • 1
  • 0
  • 0
Tags: film sontoloyosinema wajah indonesiasyaikhu lutfhi uin walisongo
Previous Post

5 Pemakaian Jam Tangan yang menunjukkan Kepribadian Seseorang

Next Post

Pendaftaran Program Beasiswa 5000 Doktor diperpanjang, Catat Tanggalnya

Shafril Hidayat

Shafril Hidayat

Related Posts

Bapakism, Resensi film Autobiography, Autobiography, Bapakism orde baru, Budaya Bapakism
Sinema

Bapakism, Warisan Era Orde Baru

by Naili Zumna Hidayah
4 September 2024
0

...

Read more
Keinginan Hidup, Keinginan hidup normal, Film Sleep Call, Resensi film Sleep Call, Film mental health, 

Dualisme Keinginan Hidup Normal

2 Agustus 2024
Mental illness, Kukira kau rumah, Resensi film kukira kau rumah, Kesehatan mental, Film gangguan mental

Paradigma Miring Masyarakat terhadap Penderita Mental Illness

13 Juli 2024
Social media, The Social Dilemma, Film The social dilemma, Resensi The social dilemma, Dampak sosial media, Bahaya media sosial

Buah Simalakama Social Media

23 Juni 2024
The Dark Knight, Resensi film joker, Film Nolan, The Dark Knight 2008, Film The dark Knight

Kebebasan Absolut dalam Nihilisme Joker

7 Mei 2024

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
aku siapa, puisi aku siapa, sastra soeket teki, puisi soeket teki, skm amanat, puisi skm amanat

Aku, Siapa?

15 Juni 2025
Konflik Iran-Israel, Perang Dunia 3, Dampak Perang Dunia, Perang Timur Tengah, Konflik Internasional

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

4 Juli 2025
UIN Walisongo, KKN MIT UIN Walisongo, KKN UIN Walisongo, KKN Reguler, KKN 2025

KKN MIT dan Reguler UIN Walisongo Tahun 2025 Resmi Dibuka, Mahasiswa Keluhkan Informasi Mendadak

14 Juni 2025
Pendidikan Barak Militer, Kontroversi Pendidikan Barak, KDM, Guru Besar UIN Walisongo, Raharjo

Tuai Pro Kontra, Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo Tanggapi Program Pendidikan Barak Militer KDM

21 Juni 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend