Skmamanat.com – Lima jam lebih audiensi antara Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), Panitia Olahraga Seni Ilmiah dan keterampilan (Orsenik) 2018, dan aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berlangsung, Minggu (23/09/2018).
Dimulia sekitar pukul 21.00 WIB, Audiensi berjalan alot. Aktivis UKM menuntut ada tranparansi anggaran. Karena, ada dugaan penyelewengan yang dilakukan oleh pihak Dema dan panitia Orsenik. Hasil kajian mereka menyebutkan ada beberapa Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang tidak masuk akal.
Adapun isi tuntutan yang lain adalah sebagai berikut:
Pertama, Dema harus membuat Press Release yang terdiri dari tiga poin yakni;
a. Permohonan maaf karena tidak melibatkan UKM U dalam rapat penentuan anggaran Orsenik.
b. Permohonan maaf karena tidak sepenuhnya percaya terhadap penanggung jawab (PJ) Cabang Olaraga (Cabor).
c. Permohonan maaf karena tidak adanya transparansi RAB kepada PJ dari UKM.
Kedua, Keterbukaan secara spesifik kepada UKM U terkait trasparansi RAB dari Dema U dihari ketiga setelah Orsenik secara Surat Penanggung Jawaban (SPJ).
Ketiga, apabila ada penggelembungan dana, maka Dema U harus jujur kepada semua UKM U.
Muslihin panitia Orsenik 2018 meragukan hasil kajian UKM. Karena, dalam RAB yang dicantumkan sebenarnya belum masuk potongan pajak. Sehingga, kata Lihin, hasilnya nanti bisa beda.
“Nanti saat LPJ akan kami total semua,” janjinya.
Sementara terkait tranparansi dana Orsenik, Dema dan panitia akan menggelar Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) bersama UKM pada, Rabu (26/09/2018).
Tepat pukul 01.57 WIB Minggu pagi Audiensi ditutup dengan pembacaan surat pernyataan yang dibuat oleh ketua Dema Syarifuddin Fahmi di hadapan para perwakilan UKM yang hadir.
Surat pernyataan tersebut berisi;
“Saya Syarifudin Fahmi selaku ketua Dema UIN Walisongo beserta kepanitiaan Orsenik tahun 2018 bersedia memenuhi tuntutan. Jika kami tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut maka saya Syarifudin Fahmi dan Leni Listiani selaku ketua panitia Orsenik bersedia diarak keliling kampus . Minggu 23 September 2018, tertanda Syarifudin Fahmi materai enam ribu.”
Reporter: Eliza
Editor: Sigit A.F