Setiap generasi tentunya memiliki corak masing-masing dalam dunia kerja. Dilansir dari staffbase.com, angkatan kerja modern saat ini terdiri dari empat generasi yaitu Boomers (kelahiran 1946-1964), Gen X (kelahiran 1965-1980), Gen Y atau Millenials (kelahiran 1981-1996) dan Gen Z (kelahiran 1997-2012).
Diantara empat generasi tersebut, Gen Z dan Millenials merupakan dua generasi yang mendominasi dunia kerja dibanding dua lainnya. Millenials merupakan mereka yang saat ini berusia 42-27 tahun atau mereka yang lahir di rentang tahun 1981-1996. Generasi ini disebut juga sebagai digital pioneer atau generasi digital pertama yang mengalami perubahan teknologi dan kemajuannya.
Sedangkan Gen Z adalah mereka yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 atau yang saat ini usianya berada di kisaran 11 – 26 tahun. Mengutip dari Ninevibe.com bahwa Gen Z sering disebut juga sebagai generasi internet karena seluruh kegiatan mereka tak lepas dari hubungannya dengan internet.
Ada istilah lain yang tersemat untuk generasi-generasi yang tumbuh di era digital yaitu Digital Native. Generasi Millenials dan Gen Z merupakan bagian dari digital native karena keduanya tumbuh di era digital dan sudah terbiasa dengan berbagai perkembangan teknologi serta penggunaannya.
Sedangkan Boomers dan Gen X masuk kedalam digital immigrant yaitu orang yang lahir jauh sebelum munculnya digitalisasi. Keduanya tidak bisa disebut digital native meski mereka menggunakan internet karena mereka tumbuh di era dimana televisi dan informasi cetak masih mendominasi.
Saat ini kedua generasi tersebut saling mendominasi di dunia kerja. Masing-masing dari mereka memiliki kekurangan dan kelebihan. Sebagai contoh mayoritas generasi Millenials tumbuh dalam budaya yang menganut prinsip bahwa kesetiaan itu penting. Lain halnya dengan Gen Z yang mayoritas sering berpindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja lain untuk mendapatkan peluang yang mereka cari.
Meski begitu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Robert Half pada tahun 2015 menunjukkan bahwa 83% senior manager berencana untuk merekrut dan mempekerjakan mereka yang baru saja lulus kuliah atau fresh graduate yang mana mayoritas bagian dari Gen Z.
Antara Gen Z dan Millenials
Dalam dunia kerja, kedua generasi ini memiliki perbedaan dalam menjalaninya. Dalam hal kerja tim, Millennials sangat cocok karena mereka memiliki sifat kolaboratif, berorientasi pada tim serta ingin bekerja sama di ruang kantor terbuka. Lain halnya dengan Gen Z yang memiliki kepribadian yang mandiri. Mereka lebih suka bekerja secara mandiri dan lebih memilih untuk bekerja di ruang pribadi daripada ruang kantor terbuka bersamaan dengan yang lain.
Di sisi lain, mayoritas Gen Z memiliki sikap pragmatis yaitu sebuah konsep yang menggunakan cara praktis dalam mengambil suatu keputusan. Sikap ini akan memfokuskan kepraktisan serta manfaat dari sebuah keputusan yang mereka ambil tanpa membuang-buang waktu sehingga mereka bisa langsung melanjutkan pekerjan selanjutnya.
Sementara Millennials merupakan pribadi yang cenderung idealis yang mana mereka akan mempertahankan nilai-nilai, kepercayaan dan prinsip mereka dengan teguh. Sehingga tak jarang mereka di cap keras kepala karena nilai-nilai dan keteguhan yang mereka pegang. Namun sikap ini bisa memunculkan sikap kompromi jika dilakukan pendekatan dan penjelasan yang tepat.
Hadirnya karyawan yang berasal dari dua generasi yang berbeda ini tentunya akan memberikan perkembangan pada suatu perusahaan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi.
Sebagai contoh kolaborasi sikap idealis yang dimiliki millennials serta sikap pragmatis milik Gen Z dapat membantu perusahaan memilih suatu keputusan yang lebih tepat untuk Perusahaan karena segalanya akan dipertimbangkan dan dipilih secara hati-hati.
Terlepas dari millennials dan Gen Z yang mendominasi, generasi lain juga harus tetap diberi kesempatan untuk ikut andil dalam suatu lingkup kerja jika mereka mumpuni dan memiliki nilai lebih dibanding yang lain. Tentunya perusahaan ingin karyawannya memberikan yang terbaik, maka persiapkanlah diri kita untuk menjadi yang terbaik agar perusahaan tertarik merekrut kita.
Oleh : Alvi Ainal Mardiyah