By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Amanat.idAmanat.idAmanat.id
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
Reading: Kesetaraan Gender Perempuan dalam Lingkaran Marginalisasi
Share
Font ResizerAa
Amanat.idAmanat.id
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Search
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
  • Blog
  • My Bookmarks
  • Customize Interests
  • Contact
  • Join Us
  • Member Login
  • News Home 2
  • News Home 3
  • Home News
  • News Home 4
  • News Home 5
Have an existing account? Sign In
Follow US
Mujibataun (kanan) sedang menyampaikan materi kesetaraan gender di depan mahasiswa baru Fakultas Ekonpmi dan Bisnis Islam (FEBI) (Amanat/ Fiya)
Varia Kampus

Kesetaraan Gender Perempuan dalam Lingkaran Marginalisasi

Last updated: 21 Agustus 2019 9:55 pm
Zulfiyana Dwi
Published: 21 Agustus 2019
Share
SHARE
Mujibataun (kanan) sedang menyampaikan materi kesetaraan gender di depan mahasiswa baru Fakultas Ekonpmi dan Bisnis Islam (FEBI) (Amanat/ Fiya)

Amanat.id- Hari ketiga Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), mahasiswa baru diberi materi pilihan. Salah satunya ada mengenai pembahasan gender dan kekerasan seksual. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) memilih pengerucutan tema “Perempuan dalam Lingkaran Marginalisasi”, Rabu (21/8/2019).

Bertempat di Auditorium I lantai 1 UIN Walisongo, Mujibatun mengungkapkan saat ini laki-laki dan perempuan sama-sama bisa menikmati keadilan. Indikatornya dapat dilihat dari tiga hal yaitu, melalui akses pendidikan yang ada. Kedua, dilihat dari partisipasi perempuan dalam berbagai kegiatan dan ketiga, kontrol mengenai kebijakan yang diambil perempuan.

Lebih lanjut, Mujibatun mengajak audiens untuk menengok masa lalu, pada 1976-1977 di Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Hasyim Asy’ari Jombang Jawa Timur tidak ada mahasiswa perempuan. Hal itu karena perempuan tidak diperbolehkan menjadi hakim.

“Dianggap dosa oleh tafsiran ulama, karena perempuan dianggap lemah,” jelasnya.

Pandangan terdahulu mengenal perempuan sebagai makhluk lemah, perempuan itu nomor dua, atau perempuan hanya perlu di rumah. Hingga ada sebutan kanca wingking yang dilekatkan oleh Belanda pada perempuan dahulu. Namun berbeda ketika melihat keadaan saat ini.

“Saat ini perempuan banyak juga yang menanggung beban ganda, bukan hanya sebagai perempuan rumah, namun juga sebagai wanita karir yang bekerja di luar sana,” tuturnya.

Mujibatun mengatakan untuk mewujudkan kesetaraan gender perlu ada pengejawantahan visi misi Alquran dalam keadilan sesama manusia. Selain itu perlu ada jihad dalam bentuk baru bagi pemuda, yaitu dengan cara mencari ilmu.

Reporter : Zulfiyana Dwi Hidayanti
Editor : Iin EW

Penerapan Pertama Wisuda Sistem Kuota, Konsep Akan Dikemas Lebih Khidmat
Avi Viqi Fatwa Kembali Menjuarai Lomba Lari 11K Solo Open UNS 2020
Hadiri Seminar Leadership Motivation, Hanif Dakiri Ingatkan Beberapa Hal kepada Mahasiswa
Antologi Cerpen Soeket Teki Edisi 3
Dukung Pendidikan Mahasiswa, DEMA FISIP Gelar Ekspo Beasiswa
TAGGED:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islamfebikesetaraan genderpbak 2019uin walisongo
Share This Article
Facebook Email Print

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
XFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Popular News
Varia Kampus

Hidupkan Basket UIN, Tim Putri USBC Raih Juara 3 Tingkat Jateng DIY

Naili Istiqomah
25 Desember 2019
Orasi Guru Gembul di Penutupan PBAK 2024 Diramaikan dengan Spanduk Keluh Kesah Maba
Rekam Jejak 34 Tahun SKM Amanat
Peran KUPI dalam Mengusung Perubahan pada Ulama Perempuan
Menjadi Pribadi yang Sehat Jasmani dan Rohani
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

Categories

  • Varia Kampus
  • UIN Walisongo
  • Artikel
  • Sosok
  • Akademik
  • Puisi
  • Regional
  • Nasional
  • Wisuda
  • Sastra

About US

SKM Amanat adalah media pers mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kantor dan Redaksi

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?