Amanat.id – Aksi duduki Rektorat jilid II yang dilakukan Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) dalam pengawalan kebijakan Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) dan Ikhtibar Mi’yar Kafaah Al ‘arabiyah (IMKA), akhirnya membuahkan hasil, Senin (6/5/2019).
Walaupun hasil keputusan tidak sesuai dengan tuntutan yang diajukan, Priyo Ihsan Aji mewakili KBMW mengutarakan cukup puas setelah dua kali melaksanakan aksi untuk perihal yang sama.
“Sampai saat ini masih puas dengan hasil yang ada, selanjutnya kita tetap mengawal terkait proses kebijakan regulasi pendaftarannya, terkait sistem tesnya nanti seperti apa,” jelasnya.
Ia mengatakan, KBMW, Sema dan Dema akan mengawal terus kebijakan soal TOEFL dan IMKA.
“Setelah ini kan 2020 nanti akan ada sistem lagi, yaitu sistem ujian yang di komputer tapi hasilnya langsung bisa dilihat bersama sama seperti itu, jadi intinya untuk saat ini kita masih puas,” jelas Priyo.
Mengenai salah satu solusi yang diberikan berupa penambahan tenaga pegawai di Pusat Pengembangan Bahasa (PPB), Priyo tentu berharap pelayanan akan lebih baik.
“Jadinya akan ada empat belas orang tenaga di PPB, kita harapkan bisa berjalan lebih baik,” pungkasnya.
Ia juga mengatakan, meski tuntutan ada yang tidak disepakati dan ada yang disepakati namun itu sudah keputusan, mereka sudah musyawarah, mufakat bersama.
“Sudah menemukan jalan alternatif yasudah, alhamdulillah angkatan 2015 keatas terpenuhi untuk segera tes TOEFL-IMKA,” tutup Priyo.
Reporter: Iin Endang W.
Editor: Rima Dian P.