• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 28 Juni 2022
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Intelektual

Sigit A.F by Sigit A.F
3 tahun ago
in Kolom
0
Ilustrasi kaum intelektual (Dokumen Internet).

Siapa intelektual? Pertanyaan ini tak terjawab dalam tulisan Farid Gaban (pemimpin redaksi geotimes.com),“penghianatan kaum intelektual”. Kritiknya yang menohok pada kelompotan dukungan alumni berbagai perguruan tinggi kepada 01 atau 02, seolah meniscayakan yang masuk dalam cakupan kritiknya adalah para intelektual.

Tentu bukan. Dan, intelektual tidak selatah itu. Ada definisi yang kabur. Elemen perguruan tinggi yang disamanilaikan.Tentu juga, ada beda produk-produk manusia oleh perguruan tinggi; Sarjana, ilmuwan, dan intelektual.

Sarjana adalah orang yang lulus dari Perguruan Tinggi dengan membawa gelar. Ilmuwan adalah orang yang mendalami ilmunya, kemudian mengembangkan ilmunya, baik dengan pengamatan maupun dengan analisisnya sendiri.

Di antara sekian banyak sarjana, beberapa orang sajalah yang kemudian berkembang menjadi ilmuwan. Sebagian besar terbenam dalam kegiatan rutin, dan menjadi tukang-tukang professional.

Intelektual bukan semata sarjana atau ilmuwan, namun mereka yang merasa terpanggil untuk memperbaiki masyarakatnya, menangkap aspirasi mereka, merumuskannya dalam bahasa yang dapat dipahami setiap orang, menawarkan strategi dan alternatif pemecahan masalah.

Baca juga

Kejahatan Orang-orang (yang Katanya) Saleh

Jatuh Cinta dan Kemungkinan-kemungkinan Setelahnya

Manusia Cermin dan Keadaan yang Memilukan

Julien Benda dalam La Trahison Des Clercs (1927): Intelektual adalah pejuang kebenaran dan keadilan, tekun dan menikmati bidang yang digelutinya, Tidak ditunggangi ambisius materi dan kepentingan sesaat, Berani keluar dari sarangnya untuk memprotes ketidakadilan dan menyuarakan kebenaran, walau mahal resikonya, dan oleh itu ia tidak takut penjara atau hidup susah.

Lalu, di mana posisi kelompotan alumni perguruan tinggi yang memantapkan dukungannya pada capres-cawapres yang hari ini sedang berlaga? Mereka pasti sarjana, magister, doktoral, atau bahkan ilmuwan. Namun, siapaa yang berani mengatakan mereka intelektual?

Kritik Farid Gaban, terhadap fenomena “memalukan” memang perlu. Namun, memasarkan kata intelektual sedemikian rupa juga bukan sebutan yang tetap untuk menggambarkan keadaan. Bisa-bisa, sebutan intelektual hari ini bernasib sama dengan sebutan ulama di masyarakat.

Penulis: Sigit Aulia Firdaus

  • 1share
  • 0
  • 1
  • 0
  • 0
Tags: intelektualkaum intelektualkolom intelektual
Previous Post

Aku bukan “aku”

Next Post

3 Tuntutan Dema-Sema dalam Audiensi Soal Polemik TOEFL dan IMKA

Sigit A.F

Sigit A.F

Gunung, senja, nada, dan kata-kata.

Related Posts

Sumber foto: duniaekspress.com
Kolom

Kejahatan Orang-orang (yang Katanya) Saleh

by Agus Salim I
3 Desember 2020
0

...

Read more
(sumber gambar: tahupedia.com)

Jatuh Cinta dan Kemungkinan-kemungkinan Setelahnya

21 Desember 2018
(sumber gambar: lakonhidup.com)

Manusia Cermin dan Keadaan yang Memilukan

7 Desember 2018
(Sumber gambar: tirto.id)

Ketika Sastra Tidak Dibaca

5 Desember 2018
(Sumber gambar: Bangkitmedia.com)

Nur Muhammadku (Dipaksa) Dipadamkan

4 Desember 2018

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Melawan Ketakutan dengan Harapan

Melawan Ketakutan dengan Harapan

17 Juni 2022

Perlukah Curhat di Medsos?

21 Juni 2022
Gus Ali Gondrong, Kunci Sukses ala gus Ali

Kunci Sukses Ala Gus Ali Dalam Harlah MHU

31 Mei 2022
BMC UIN Walisongo, tanam mangrove

Cegah Rob, Mahasiswa BMC UIN Walisongo Gelar Aksi Penanaman Mangrove

5 Juni 2022
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend