• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, 1 April 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Intelektual

Sigit A.F by Sigit A.F
4 tahun ago
in Kolom
0
Ilustrasi kaum intelektual (Dokumen Internet).

Siapa intelektual? Pertanyaan ini tak terjawab dalam tulisan Farid Gaban (pemimpin redaksi geotimes.com),“penghianatan kaum intelektual”. Kritiknya yang menohok pada kelompotan dukungan alumni berbagai perguruan tinggi kepada 01 atau 02, seolah meniscayakan yang masuk dalam cakupan kritiknya adalah para intelektual.

Tentu bukan. Dan, intelektual tidak selatah itu. Ada definisi yang kabur. Elemen perguruan tinggi yang disamanilaikan.Tentu juga, ada beda produk-produk manusia oleh perguruan tinggi; Sarjana, ilmuwan, dan intelektual.

Sarjana adalah orang yang lulus dari Perguruan Tinggi dengan membawa gelar. Ilmuwan adalah orang yang mendalami ilmunya, kemudian mengembangkan ilmunya, baik dengan pengamatan maupun dengan analisisnya sendiri.

Di antara sekian banyak sarjana, beberapa orang sajalah yang kemudian berkembang menjadi ilmuwan. Sebagian besar terbenam dalam kegiatan rutin, dan menjadi tukang-tukang professional.

Intelektual bukan semata sarjana atau ilmuwan, namun mereka yang merasa terpanggil untuk memperbaiki masyarakatnya, menangkap aspirasi mereka, merumuskannya dalam bahasa yang dapat dipahami setiap orang, menawarkan strategi dan alternatif pemecahan masalah.

Baca juga

Glass Ceiling, Penghambat Perempuan dalam Berkarir

Kejahatan Orang-orang (yang Katanya) Saleh

Jatuh Cinta dan Kemungkinan-kemungkinan Setelahnya

Julien Benda dalam La Trahison Des Clercs (1927): Intelektual adalah pejuang kebenaran dan keadilan, tekun dan menikmati bidang yang digelutinya, Tidak ditunggangi ambisius materi dan kepentingan sesaat, Berani keluar dari sarangnya untuk memprotes ketidakadilan dan menyuarakan kebenaran, walau mahal resikonya, dan oleh itu ia tidak takut penjara atau hidup susah.

Lalu, di mana posisi kelompotan alumni perguruan tinggi yang memantapkan dukungannya pada capres-cawapres yang hari ini sedang berlaga? Mereka pasti sarjana, magister, doktoral, atau bahkan ilmuwan. Namun, siapaa yang berani mengatakan mereka intelektual?

Kritik Farid Gaban, terhadap fenomena “memalukan” memang perlu. Namun, memasarkan kata intelektual sedemikian rupa juga bukan sebutan yang tetap untuk menggambarkan keadaan. Bisa-bisa, sebutan intelektual hari ini bernasib sama dengan sebutan ulama di masyarakat.

Penulis: Sigit Aulia Firdaus

  • 1share
  • 0
  • 1
  • 0
  • 0
Tags: intelektualkaum intelektualkolom intelektual
Previous Post

Aku bukan “aku”

Next Post

3 Tuntutan Dema-Sema dalam Audiensi Soal Polemik TOEFL dan IMKA

Sigit A.F

Sigit A.F

Gunung, senja, nada, dan kata-kata.

Related Posts

Glass ceiling penghambat perempuan
Kolom

Glass Ceiling, Penghambat Perempuan dalam Berkarir

by Rizki Nur Fadilah
12 September 2022
0

...

Read more
Sumber foto: duniaekspress.com

Kejahatan Orang-orang (yang Katanya) Saleh

3 Desember 2020
(sumber gambar: tahupedia.com)

Jatuh Cinta dan Kemungkinan-kemungkinan Setelahnya

21 Desember 2018
(sumber gambar: lakonhidup.com)

Manusia Cermin dan Keadaan yang Memilukan

7 Desember 2018
(Sumber gambar: tirto.id)

Ketika Sastra Tidak Dibaca

5 Desember 2018

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Dahliah Umar, UIN walisongo

Dahliah Umar Bagikan 3 Strategi Kesetaraan Gender dalam Berpolitik

20 Maret 2023
Imam Taufiq, Peresmian Klinik, UIN Walisongo

UIN Walisongo Resmikan Klinik Baru untuk Menambah Kenyamanan Masyarakat

21 Maret 2023
Fredy Santoso, Investor Gathering UIN Walisongo

Fredy Santoso Bahas Indikator Ekonomi di Indonesia

13 Maret 2023
Demonstran Perppu Ciptaker di Gedung DPRD Jateng

Foto-Foto Kericuhan Demonstrasi Penolakan Perppu Ciptaker di Gedung DPRD Jateng

15 Maret 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend