• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 3 Oktober 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Inner Child: Luka Trauma Masa Kecil dan Cara Menanggapinya

Inner child merupakan bagian dari diri manusia yang tetap menjadi anak-anak secara emosional dan psikologi.

Eva Salsabila Azzahra by Eva Salsabila Azzahra
1 tahun ago
in Artikel
0
Inner child
Ilustrasi inner child. (Sumber: Pixabay)

Bagi beberapa orang istilah inner child terasa tidak asing lagi. Istilah ini merujuk pada salah satu isu kesehatan mental. Maksud dari istilah ini yaitu sebuah luka trauma batin yang dibawa sejak kecil. Luka trauma inilah yang selanjutnya akan membentuk pengalaman buruk dan berpengaruh terhadap respons kita dalam menanggapi situasi yang tengah kita hadapi saat ini (di masa depan).

Penjelasan mengenai inner child diterangkan lebih lanjut oleh Psikolog Klinis, Reynitta Poerwito, yang menyatakan bahwa inner child merupakan bagian dari diri manusia yang tetap menjadi anak-anak secara emosional dan psikologi. Kadangkala kehadiran luka trauma di dalam diri tidak disadari secara langsung oleh kebanyakan orang.

Biasanya luka ini muncul dalam wujud perilaku kita dan respons yang ditunjukkan terhadap suatu peristiwa. Yang paling parah apabila lukanya bersemayam dalam jangka waktu lama hingga dewasa. Dan hal ini akan memengaruhi proses kedewasaan kita. 

Akan tetapi, terdapat fakta seperti dilansir dalam klikdokter.com bahwa pengalaman inner child tidak bisa dihilangkan begitu saja dan akan terus membekas hingga seseorang beranjak dewasa. Meski demikian, kita perlu memahami bahwa bukan berarti luka tidak bisa dihilangkan, kita mengabaikan rasa sakit akibat trauma di masa lampau. Sebab hal ini akan menghambat perkembangan kedewasaan kita dan akhirnya memproyeksikan rasa sakit tersebut tidak pada tempatnya.

Cara Menanggapi Inner Child

1. Ketahui luka trauma di masa lalu

Baca juga

Terjebaknya Generasi Milenial dalam Perangkap Sandwich Generation

Strawberry Parents: Pola Asuh Masyarakat Modern?

Mengenal Fenomena Social Loafing pada Mahasiswa

Setiap orang tentu pernah mengalami luka batin hingga membuatnya trauma. Namun, hal yang perlu kita ketahui bahwa luka yang hadir tersebut bukan tanpa alasan. Melainkan membentuk kita menjadi sosok yang lebih tegar. Bahkan ketika dihadapkan dengan situasi yang berada di luar kendali kita sekalipun.

2. Validasi luka yang ada

Setelah kita memahami apa dan bagaimana luka yang kita peroleh di masa lampau, kita dapat mengakui bahwa itu masih menjadi bagian dari diri kita. Kita perlu menghubungkan sosok diri kita dengan sosok anak kecil dalam diri kita di masa lalu. Tidak mengabaikan luka merupakan cara terbaik untuk berdamai dengan luka.

Sadari pula bahwa luka tersebut tidak berlaku secara terus menerus. Selain itu, dengan begitu juga akan sangat mudah bagi kita untuk mengendalikan diri dalam menghadapi serta menjalani situasi yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita.

3. Rangkul rasa sedih dan amarah yang bercampur menjadi satu

Tidak bisa dimungkiri hidup dalam bayang pengalaman buruk karena luka trauma di masa lampau akan terus mengingatkan kita akan luka-luka tersebut. Merasa dihantui oleh bayang-bayang masa lalu dan terus berada dalam belenggu menjadikan kita tidak nyaman dalam menjalani hidup. Rasanya hidup tidak lagi berwarna.

Kadangkala muncul emosi yang tidak kita sadari, seperti sedih dan perasaan amarah. Merangkul semua perasaan tersebut merupakan alternatif untuk berdamai dengan luka trauma yang diperoleh.

Kini setelah mengetahui inner child, semoga dapat membantu dalam menyadari luka akibat pengalaman masa kecil. sehingga dapat lebih terbuka dengan sosok anak kecil yang masih bersemayam dalam diri kita.

Penulis: Eva Salsabila A.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Artikel psikologiGangguan kesehatan mentalInner child
Previous Post

Toxic Parenting dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental Anak

Next Post

Biaya Pemilu Mahal? 14 Februari 2024 Tetap Dilaksanakan

Eva Salsabila Azzahra

Eva Salsabila Azzahra

Related Posts

Sandwich Generation, Artikel Sandwich Generation, SKM Amanat
Artikel

Terjebaknya Generasi Milenial dalam Perangkap Sandwich Generation

by Lawinda Rahmawati
7 September 2023
0

...

Read more
Masyarakat Modern, Strawberry Parents

Strawberry Parents: Pola Asuh Masyarakat Modern?

14 Juni 2023
Mahasiswa, Social loafing

Mengenal Fenomena Social Loafing pada Mahasiswa

16 Mei 2023
Kekerasan Seksual

Kenali Faktor Kerentanan Penyebab Kekerasan Seksual

15 Mei 2023
Internalized Misogyny

Seksisme “Internalized Misogyny”; Perempuan Wajib Tahu!

1 Mei 2023

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Mahfud Junaedi, Guru Besar FPI, UIN Walisongo

Perjuangan Mahfud Junaedi Capai Gelar Guru Besar Filsafat Pendidikan Islam

30 September 2023
Andi Fauzan, Peran Penting Humas, UIN Walisongo

Peran Penting Humas di Era Teknologi Informasi

13 September 2023
Cakruma SKM Amanat, SKM Amanat

Memasuki Tahap Workshop, SKM Amanat Loloskan 35 Cakruma 2023

17 September 2023
Gilang Dhielafararez, Partai Politik, UIN Walisongo

Gilang Dhielafararez; Menyamakan Ideologi Politik guna Mencapai Tujuan Bersama

12 September 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend