Amanat.id- Salah satu Dokter Internship Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandanaran, dr. Gita Nur Siwi menghimbau kepada masyarakat jangan takut untuk divaksin. Hal itu di sampaikan saat mengisi webinar yang diselenggarakan oleh tim Kuliah Kerja Nyata Mandiri Intensif dan Terprogram Dari Rumah (KKN MIT DR) kelompok 40 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Selasa (02/02/2021).
Acara yang dikemas dalam webinar kesehatan tersebut, mengusung tema “Problematika Vaksin Covid-19 dalam Lingkup Masyarakat” yang berlangsung melalui aplikasi zoom meeting.
Terkait keamanan vaksin, menurut Gita sudah dijamin oleh pemerintah dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Gita juga meyakinkan terhadap masyarakat yang belum mengetahui tentang keefektifan vaksin, untuk tetap bersedia divaksin.
“Walaupun vaksin belum bisa menjamin 100% menangani virus ini, setidaknya bisa melindungi diri sendiri dan orang lain,” kata gita.
Selain mencegah penularan virus, vaksinasi diperlukan untuk mencapai tahapan herd immunity. Seperti kita ketahui, herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.
Semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi. Akan tetapi untuk mencapai herd immunity tersebut, diperlukan minimal 70% orang yang kebal.
Saat ini, lanjut Gita pemerintah sudah menyiapkan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat. Meskipun begitu, vaksin ini tidak akan memberikan dampak apabila masyarakat tetap bersikukuh menolak vaksin.
“Sudah terbukti beberapa penyakit yang berhasil diatasi oleh vaksin, seperti polio, cacar api dan flu. Pemerintah juga sudah menyiapkan vaksinnya, tinggal kita siap atau ngga,” ungkapnya.
Di akhir pembicaraan, Gita mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.
“Tetap dijaga kesehatannya, khusunya cuci tangan atau pakai hand sanitizer,” pungkasnya.
Reporter: M. Hasib