Amanat.id- Birokrasi kampus sedang menindaklanjuti perbaikan kantin di belakang Gedung Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, imbas longsor yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi beberapa hari lalu.
Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga UIN Walisongo, Mahin Arnanto memperkirakan biaya perbaikan kantin FST UIN Walisongo mencapai 400-600 juta rupiah.
“Kita memperkirakan anggaran berkisar 400-600 juta rupiah,” ungkapnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id, Senin (18/3/2024).
Lanjutnya, anggaran tersebut akan diambil dari dana pemeliharaan melalui mekanisme revisi.
“Kemudian untuk anggaran, kita mengambil dari dana pemeliharaan melalui mekanisme revisi. Jadi sebelumnya tidak masuk pada anggaran. Karena ada musibah tersebut kita revisi dan alihkan untuk perbaikan,” jelasnya.
Ia pun mengatakan bahwa akan memprioritaskan perbaikan kantin FST UIN Walisongo.
“Akan kita prioritaskan dan segera diperbaiki secepatnya karena sangat urgen,” ucapnya.
Untuk mempercepat perbaikan kantin FST UIN Walisongo, Mahin membuat perjanjian dan penunjukan langsung kepada rekanan yang mumpuni sesuai dengan tingkat kesulitan.
“Kita akan melakukan perjanjian dengan rekanan dan menunjukkannya langsung agar ditangani sesuai dengan tingkat kesulitannya,” ujarnya.
Menurutnya, pimpinan kampus cukup responsif dalam menangani masalah yang terjadi karena hal tersebut menyangkut aset fakultas.
“Pimpinan cukup responsif dalam menanggapi masalah ini karena aset dari gedung laboratorium FST yang terancam,” ujarnya.
Mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Walisongo, Keisya Farikha menyarankan agar lahan kantin diperluas.
“Menurut saya solusinya adalah memperluas lahan untuk kantin sebagai antisipasi jika ada longsor tidak berdampak pada bangunan kantin,” tuturnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id, Jumat (22/3/2024)
Keisha menambahkan, jika dilakukan pemindahan kantin ke tempat lain akan sulit karena lahan terbatas.
“Jika dilakukan pemindahan tempat akan lebih sulit karena tidak ada lahan yang kosong,” tambahnya.
Reporter: Moehammad Alfarizy
Editor: Kumala