
Amanat.id- Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengundang 40 Lembaga Pers Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (LPM PTKI) di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Kota Jakarta Selatan, Kamis (14/12/2023).
Acara tersebut bertujuan sebagai pematangan Mahasiswa PTKI Pelopor Moderasi Beragama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam tahun 2023.
Idris Mas’udi selaku Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) memberikan pemahaman terkait wacana keagamaan yang moderat melalui LPM PTKI.
Dalam menjangkau masyarakat luas, menurutnya berbagai LPM perlu membuat bahkan meneliti siapa saja target yang sudah dijangkau medianya. Tak hanya itu, penyampaian pesan dan tepat sasaran juga menjadi hal penting bagi LPM.
“Seberapa jauh pesan yang disampaikan dapat dijangkau oleh orang lain,” katanya.
Berbagai hal ini, sambungnya, dapat dilihat melalui media sosialnya, seberapa banyak follower, like, dan berbagai macam komentar yang tertampung di media tersebut.
Dirinya menjelaskan jika permasalahan yang sering terjadi antar LPM yakni tidak adanya saling dukung-mendukung. Bahkan, sesama pers mahasiswa diyakini saling saing antar media.
“Antar LPM harusnya bisa saling dukung, bukan malah menganggap saingan,” ujarnya.
Solidaritas sesama LPM menurutnya perlu ditekankan, hal ini karena tanpa adanya berbagai dukungan bahkan yang sudah saling kenal akan mengakibatkan tidak meratanya kekuatan LPM.
“Saling menyosialisasikan dan saling membantu,” ucapnya.
Pentingnya pers mahasiswa dalam meningkatkan dan mempererat jejaring sesama LPM menjadi kunci penekanannya.
“Jika LPM saling dukung, akan hidup semua,” katanya.
Meskipun adanya saling bantu antar LPM, Idris menekankan jika kecenderungan target pembaca sesama LPM memiliki perbedaan. Hal ini yang membuatnya optimis dalam kolaborasi konten akan dapat saling bantu-membantu sesama LPM.
“Kecenderungan target pembaca berbeda, belum tentu target anak-anak UIN Semarang suka dengan konten-konten yang dibuat oleh LPM UIN Jakarta, bisa jadi beda kesukaannya,” ucapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menekankan jika para LPM perlu berkolaborasi dalam mengangkat berbagai tradisi di Indonesia karena berbagai daerah di Indonesia memiliki budaya yang bermacam-macam dan saling menjunjung tinggi moderasi.
“Masyarakatnya tinggi tradisi yang baik dan perlu di-ekspos nilai-nilainya,” tuturnya.
Reporter: Nur Rzkn