Amanat.id- Hermin Indah Wahyuni selaku guru besar departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Siti Sholihati selaku dosen KPI Universitas islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, sebagai narasumber dalam acara Studium General yang mengusung tema “Era digital dan problematika komunikasi”. Menilik fenomena etika yang semakin pudar dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Hermin memberi uraian materi mengenai problem etika yang sedang dihadapi oleh generasi milenial dalam proses berkomunikasi. Menanggapi pertanyaan masyarakt luas “Semua masyarakat bisa berkomunikasi lantas, mengapa perlu mengambil prodi ilmu komunikasi?” Seperti yang dijelaskannya pada acara tersebut.
“Meskipun kita semua adalah pelaku komunikasi atau komunikator, tapi kita tetap harus belajar berkomunikasi, karena itu sangat penting. Sebab masyarakat dari masyarakat itu adalah komunikasi, saya merasa bahwa komunikasi bisa menjadi energi dan perubahan atau evolusi atau stay in the same position,” jelasnya.
Dirinya juga mengkritisi terhadap fenomena jurnalisme yang notabenenya penyampaian informasi secara masif atau menyebar, malah terdisrupsi karena adanya embel-embel bisnis.
“Di era pertarungan platform media, kualitas berita atau informasi seorang jurnalis seakan tereliminasi atau lebih rendah, karena mengedepankan bisnis atau keuntungan individu, fenomena sekarang, judul yang profokatif atau penuh sensasi semakin mengundang pembaca atau clickbait,” tegasnya.
Ia juga menuturkan komunikasi di era digital telah mendisrupsi semua aspek kehidupan, salah satunya lingkup demokrasi online.
“Sebelum era digital masyarakat bermimpi untuk mendapatkan demokrasi/penyampaian opini. Tekno, memperluas dan semakin menjadi platform unjuk rasa atau penyampaian pendapat meskipun secara online,” tutur Herlin.
Dosen KPI, Siti Sholihati turut menyampaikan pentingnya etika, bagaimana berkomunikasi, namun dalam perspektif Islam dan sesuai dengan konsep trias etika kampus UIN Walisongo.
“Jadi etika ini perlu diterapkan, terlebih dalam pandangan Komunikasi Islam adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang muslim, yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadis, dimana mengedepankan tata cara bersosialisasi yang baik, apalagi dalam kampus UIN Walisongo memiliki tria etika kampus yaitu, ilmiah,diniyah dan ukhuwah,” ucapnya.
Beliau turut mengutarakan kemirisan hati setelah mengetahui prestasi indonesia mendapat peringkat ketidaksopanan bermedia sosial kedua, tingkat asia.
“Saya merasa terkejut, mendengar Indonesia mendapat peringkat kedua dengan kualitas tata krama yang sangat rendah, tentunya ini menjadi perhatian bagi kita semua,” tutupnya.
Reporter : Shinta Ayu Aini
Editor : Nur Rozikin