• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Jumat, 1 Juli 2022
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Hasil Pemilu dan Kedewasaan Kita

Apakah setelah adanya pengumuman hasil pemilu, suasana panas pesta demokrasi akan selesai? Atau kah ada episode selanjutnya?

Mohammad Iqbal Shukri by Mohammad Iqbal Shukri
3 tahun ago
in Artikel, Opini
0
Sumber foto: www.liputan6.com

Sudah berbulan-bulan pesta demokrasi berlalu. Dari kampanye hingga pemungutan suara. Berbagai dinamika pun mewarnai jalannya pesta demokrasi pemilu dan pilpres. Dari label cebong vs kampret hingga misteri kematian ratusan petugas KPPS.

Jika diamati, dari masa ke masa ada saja isu yang digodog sedemikian rupa. Layaknya sebuah film yang tak habis-habis atau ratusan episode.

Dari masa kampanye, contohnya tampang Boyolali, antek asing, anti Islam, keturunan PKI berhasil menggegerkan jagad maya dan nyata. Tujuannya yakni meraih simpatisan dan dukungan masyarakat dan menjatuhkan pesaingnya.

Tak bisa dihindari, aroma perpecahan pun terjadi. Disadari atau tidak pemilu ini menguras tenaga dan menawarkan nilai-nilai perpecahan. Kenapa tidak? Seolah-olah berbeda pilihan di anggap sebagai musuh. Lupa akan ke Indonesiaannya.

Kita tahu tujuan adanya pemilu ini untuk siapa? Ya, Indonesia. Untuk kebaikan bukan? Pastinya.

Baca juga

Kamu Percaya Zodiak? Yuk, Kenali Istilah Barnum Effect!

Dampak Positif dan Negatif Circle Pertemanan

Mengenal 4 Ciri Abusive Relationship

Jika sudah sadar untuk kebaikan Indonesia. Kenapa kita berjuang dengan tidak baik? Alih-alih sampai bermusuhan dengan kawan, saudara, keluarga. Ironis.

22 Mei Pemilu Selesai?

Jagad dunia maya, isu yang paling seksi dan selalu digodog yakni isu sosial politik. Sehingga ada anggapan seperti ini “pemilu cepat selesai biar negara cepat aman, ” “Setiap buka berita kok isinya politik terus”

Nah, apakah setelah adanya pengumuman hasil pemilu, suasana panas pesta demokrasi akan selesai? Atau kah ada episode selanjutnya?

Mari kita tunggu saja. Yang penting tetap jaga persatuan dan kesatuan, kenyamanan, keamanan negara ini bersama.

Kedewasaan yang diuji

Tanggal 22 Mei, adalah tanggal yang ditunggu-tunggu. Puncak dari segala perjuangan dan nasib daripada para kontestan politik negeri ini.

Masih dalam bulan puasa, dimana kita harus bisa menahan dari makan, minum dan hawa nafsu. Memang menahan dari makan dan minum sudah cukup biasa. Namun puasa bukan hanya sekedar itu, dalam puasa harus bisa menahan hawa nafsu. Nanti kita akan mengetahui orang-orang yang belum bisa menahan nafsunya. Puasa bagi dirinya belum mampu untuk membuatnya menjadi dewasa.

Selain itu, baru-baru ini, sedang marak penangkapan sejumlah teroris, yang diduga akan meledakkan bom rakitannya pada tanggal 22 Mei 2019.

Hal itu menandakan adanya sebuah ancaman dan gambaran atas ketidaksiapan dari kubu yang nantinya dikabarkan kalah.

Nah, disini kedewasaan masyarakat Indonesia diuji. Apakah bisa menerima hasil yang di umumkan KPU nanti dengan lapang dada, atau dengan amarah.

Bukan hanya masyarakat, namun para kandidat yang ikut mencalonkan dirinya. Ini yang paling dikhawatirkan. Kenapa? Ya, modal yang dikeluarkan olehnya tidak sedikit, bahkan ada yang menjual tanah, mobil dan barang pribadinya untuk mencalonkan diri. Siapa yang nantinya berhasil menerima kekalahan dengan lapang itu lah yang berjiwa kesatria. Sulit, memang.

Namun jika mereka tidak mempunyai sikap kesatria, alih-alih Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang akan menunggunya. Dan kabarnya sudah ada beberapa RSJ yang siap menampung para kandidat yang gagal.

Disini perlu adanya sikap empati, simpati kesatuan dan persatuan. Baik dari keluarga, teman dan kelompok partai seperjuangan. Supaya Indonesia aman dan nyaman pada tanggal 22 Mei 2019 nanti dan seterusnya.

Penulis: M. Iqbal Shukri

*Tulisan ini pernah diterbitkan di Geotimes.com dengan judul “Puasa, Hawa Nafsu, dan Hasil Pemilu” pada Rabu, 22 Mei 2019

  • 1share
  • 0
  • 1
  • 0
  • 0
Tags: 22 meihasil pemiluhawa nafsukedewasaan hasil pemilupuasa
Previous Post

Ramadhan, People Power, dan Keislaman Kita

Next Post

Mediokritas dalam Gejala Popularisme-Populisme Islam

Mohammad Iqbal Shukri

Mohammad Iqbal Shukri

Related Posts

Gambar berbagai jenis zodiak.
Artikel

Kamu Percaya Zodiak? Yuk, Kenali Istilah Barnum Effect!

by Erlita Mirdza Septyasningrum
30 Juni 2022
0

...

Read more
Dampak positif dan negatif circle pertemanan.

Dampak Positif dan Negatif Circle Pertemanan

29 Juni 2022
Abusive relationship

Mengenal 4 Ciri Abusive Relationship

28 Juni 2022
Ilustrasi seseorang yang diam.

Ketika Diam Menjadi Mematikan

27 Juni 2022
(Sumber gambar: Pixabay)

Bukan Sekadar Komentar, Mengkritik Film itu Harus Bijak

23 Juni 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Panitia dan Beberapa Peserta Lomba Debat Nasional di Auditorium I Kampus I UIN Walisongo. Selasa, (07/06/2022). (Dok. Istimewa)

Dalam Rangka Edufest 2022, HMJ MPI Adakan Lomba Debat Nasional

8 Juni 2022
Pelatihan anyam Mahasiswa oleh kelompok Sabar Utomo di rumah anyam dusun Kuripan Kelurahan Ngadirgo, (05/06/2022). Amanat/Iklima

Lestarikan Warisan Lokal, LP2M bersama mahasiswa adakan Pelatihan Anyam

5 Juni 2022
Nur Efendi dalam seminar nasional bertema zakat di FDK UIN Walisongo Semarang.

Nur Efendi Jelaskan Korelasi antara Zakat dan Masyarakat

14 Juni 2022
Pagelaran PGMI, UIN Walisongo, Dosen Mengancam Mahasiswa

Sempat Heboh! Begini Klarifikasi Atas Isu Iuran Pagelaran

18 Juni 2022
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend