Berulangkali saya mencari jawaban atas sebuah pertanyaan “bisakah cinta berjalan bersama dengan pendidikan? Atau perlukah cinta hadir dalam menjalankan pengajaran?”
Tentu jawaban yang akan muncul dari pertanyaan itu adalah bisa. Kita tahu bahwa cinta itu adalah senjata paling ampuh saat menghadapi situasi kritis dan kondisi darurat. Dengan adanya cinta dalam pendidikan, seseorang akan mampu bertahan dan menghadapi gempuran kegersangan budi pekerti dan kebangkrutan spiritualitasnya.
Memang cinta dalam dunia pendidikan itu harus ada. Namun, bisakah kekuatan cinta menciptakan suatu harmoni yang kuat? Terkesan mudah saat menaruh cinta dalam menjalankan pendidikan. Tetapi akan sangat sulit jika memaknai cinta lebih dari sekadar menyampaikan saja.
Seperti yang diutarakan Ibrahim, seorang guru dari Nusa Tenggara Barat (2016). Menurutnya, seseorang yang diberikan pendidikan dengan cinta tidak akan pernah merasa bosan untuk menyerap setiap apa yang akan dipelajarinya. Sebab, tidak ada cara yang lebih baik untuk memenangkan kepercayaan selain mengembangkan rasa cinta dan kasih sayang.
Begitu besarnya kekuatan cinta, ternyata mampu membangunkan keharmonian tersendiri bagi dunia pendidikan.
Pentingnya Mendidik dengan Cinta
Mendidik merupakan suatu cara untuk menyampaikan pengajaran, norma-norma, nilai-nilai hidup, aturan, prinsip hidup, serta pengalaman yang mengandung didikan.
Pendekatan dalam pendidikan tentu banyak macamnya. Banyak yang bisa kita jajal dalam memberikan pemahaman. Itu jika kita tega menjadikan seseorang hanya sebagai eksperimen belaka dalam mengecek kebenaran pendekatan tersebut.
Salah satu guru inovatif Indonesia, Afwan Yazid menerangkan jika pendekatan yang paling kuat dan efektif dalam proses mendidik yakni dengan cinta. Dengan cinta, seseorang mampu melakukan pendekatan yang mendalam. Tidak mudah dalam mendidik seseorang, terlebih jika kita tak memiliki cinta sedikit pun di hati.
Hal itu didukung oleh Andika Utama Putra AS dalam skripsinya dengan judul “Konsep Mendidik Anak dengan Cinta dalam Perspektif Pendidikan Islam (Analisis Kritis Terhadap Pemikiran Irawati Istadi)” (2017). Menurutnya, jika seseorang diberikan pengajaran dengan cinta, maka mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang mandiri, kreatif, dan penuh percaya diri.
Dengan itu, seseorang yang mendapatkan didikan akan memandang dunia secara positif, karena cinta menjadi bagian dari kehidupan.
Nur Rzkn