
Amanat.id- Setelah mengukuhkan Husein Muhammad sebagai guru besar bidang Tafsir Gender, UIN Walisongo kembali mengadakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka pengukuhan Abdul Ghofur sebagai guru besar bidang studi fiqih di Fakultas Syari’ah dan Hukum, Kamis (11/04/2019).
Pengukuhan yang berlangsung di Auditorium II kampus 3 tersebut dihadiri jajaran birokrasi kampus dan tamu undangan dari berbagai Universitas lain, keluarga, serta perwakilan dari organisasi-organisasi yang ada di lingkup UIN Walisongo.
Setelah prosesi pengukuhan usai, Ghofur menerima ucapan selamat dari segenap pimpinan, dosen, mahasiswa dan tamu undangan. Di sela-sela menerima jabat tangan dan ucapan selamat, ia menceritakan perjalanan untuk mencapai penganugerahan gelar guru besar.
Menurutnya, untuk memberanikan diri mengambil topik yang diangkat, ia memerlukan waktu yang relatif lama serta perjuangan, semangat dan doa.
“Segala sesuatu yang besar butuh perjuangan pokoknya semangat dan berani mencoba,” ujarnya.
Ghofur juga menuturkan, gelar yang ia peroleh sekarang ini bukanlah puncak dari segalanya. Pasalnya, beliau masih memiliki impian yang ingin dicapai. Ia menyampaikan kepada Amanat.id bahwa impiannya adalah khairunnas ‘anfauhum linnas.
“Impian saya sederhana ingin terus bermanfaat bagi orang lain. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain,” pungkasnya.
Reporter : Vina Ulkonita
Editor : M. Syarif Marzuki