Amanat.id- Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2022 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menerapkan hari bebas kendaraan. Menindaklanjuti Surat Edaran No.3106/Un.10.0/R.2/KM.05.02/07/2022 yang ditandatangani oleh Wakil Rektor II, Abdul Kholiq. Mau tidak mau mahasiswa harus mencari tempat parkir di luar kampus seperti daerah belakang kampus Tanjungsari, Ngaliyan. Rabu (03/08/2022).
Tanjungsari sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa UIN Walisongo yang menjadi pilihan alternatif sebagai tempat parkir. Ditambah lagi dengan adanya pintu yang menghubungkan langsung Tanjungsari dengan kampus tepatnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).
Keberadaan tempat parkir baru dimanfaatkan sebagai peluang usaha oleh seorang warga dengan menerapkan tarif parkir sebesar Rp 2.000 per sepeda motor. Tukang parkir dadakan di belakang Tanjungsari, Muhammad Djazadi yang sebelumnya menjadi tukang parkir di daerah Tambakaji menjelaskan bahwa lahan yang digunakan merupakan milik keluarganya.
“Saya diminta kakak untuk bantu-bantu mengatur parkir motor di sekitar rumahnya,” jelasnya.
Ia menuturkan bahwa penerapan tarif parkir yang diberlakukan karena ada tenaga dan waktu untuk mengatur kendaraan. Diperkirakan omzet yang didapat dari jam 06.30-10.00 WIB sekitar Rp 100.000. Hasil dari mengumpulkan parkir tersebut sebagian diberikan kepada warga setempat untuk persiapan Lomba 17 Agustus.
“Setengah dari hasil parkir diberikan untuk lomba anak-anak di hari kemerdekaan,” tuturnya.
Ketika diwawancarai oleh Amanat.id terkait izin dari warga sekitar ia mengungkapkan bahwa tidak ada protes karena lahan parkir yang digunakan milik keluarga pribadi.
“Untuk protes tidak ada karena di lahan keluarga,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa UIN Walisongo yang mengikuti PBAK, Rizki merasa keberadaan lahan parkir baru di Tanjungsari ini sangat membantu karena dekat dengan kampus. Ia juga tidak merasa keberatan jika diberlakukan tarif parkir.
“Kalau saya tidak merasa keberatan dan jadi tidak perlu berjalan terlalu jauh,” ungkap Rizki.
Reporter: Renita Agustina
Editor: Safira