
Amanat.id – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) mengadakan Talkshow dan Bedah Buku “Dari Allah Menuju Allah”. Acara yang berlangsung di Auditorium I Kampus 1 UIN Walisongo Semarang tersebut menghadirkan penulis Haidar Bagir dan dosen Tasawuf FDK Safrodin Halimi, Jumat (5/4/2019).
Acara ini merupakan bagian dari Roadshow yang dilakukan oleh Haidar Bagir di tiga kota berbeda yaitu: Makassar, Yogyakarta dan Semarang. Adapun UIN Walisongo sendiri menjadi akhir perjalanan Roadshow nya.
Penulis buku “Dari Allah Menuju Allah”, Haidar Bagir mengatakan alasan menulis buku tersebut sebagai bentuk rasa prihatin atas hilangnya sikap ihsan yang saat ini terjadi di Indonesia.
“Buku ini lahir dari keprihatinan saya karena hilangnya sikap ihsan di negeri ini,” tuturnya.
Haidar juga menjelaskan tentang esensi ihsan sebagai bentuk akhlak yang mulia, dan itu tercermin pada masyarakat islam Jawa zaman dahulu yang ramah dan sederhana.
“Di Nusantara sendiri, islam sudah sejak dahulu menjadi agama yang ramah, sederhana, suka menolong dan itulah hakikat dari ihsan itu sendiri,” tambahnya.
Beliau juga memaparkan masalah yang dialami islam sekarang ini, yakni islam yang hanya kuat di simbol tapi tidak ada output seperti akhlak yang mulia. Berbeda dengan islam zaman dahulu yang lemah di simbol tapi kuat di akhlak.
“Ujungnya syariah itu perbaikan akhlak, dan sekarang akhlak masih menjadi permasalahan islam di zaman sekarang ini,” ujar Haidar penulis buku Dari Allah Menuju Allah.
Di akhir pembicaraan, Haidar memberi pemahaman tentang ihsan dan tujuannya menulis buku tersebut.
“Ihsan itu menyembah, menyembah karena cinta. Dalam bahasa Indonesia kata yang pas adalah memuja. Dan tujuan saya menulis buku ini adalah untuk menumbuhkan ihsan ke dalam ajaran agama islam, menghiasi islam dan iman dengan ihsan,” pungkasnya.
Reporter: Mohammad Hasib
Editor: Agus Salim