KH. Maimun Zubair saat menyampaikan wejangan dalam malam peringatan hari santri di Ma’had Al Jami’ah Walisongo, Minggu, (22/10). (Amanat/Diyah) |
Skmamanat.com – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dan resolusi jihad Nahdatul ‘Ulama (NU), Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan bekerja sama dengan Ma’had Al Jami’ah Walisongo mengadakan Pengajian Akbar dan Istighosah Keselamatan Bangsa, Minggu, (22/10).
Acara yang digelar di halaman ma’had ini, menghadirkan KH. Maimun Zubair sebagai salah satu pembicara.
Ulama’ yang akrab di panggil Mbah Mun itu menyampaikan beberapa wejangan, salah satunya mengenai keistimewaan bulan Oktober.
Mbah Mun menjelaskan bulan Oktober adalah bulan yang penting untuk umat Islam, dan bangsa Indonesia. Karenanya kita harus bersyukur karena hari santri juga jatuh di bulan ini.
“ Hadirin yang saya hormati, sudah seharusnya kita bersyukur karena Oktober adalah bulan yang dipilih oleh Allah,” ungkap Mbah Mun.
Alasan keistimewaan bulan Oktober tidak bisa lepas dari peristiwa sejarah. Dari aspek kebangsaan, bulan Oktober menjadi tonggak awal peristiwa 10 November di Surabaya, karena sebelumnya pada 22 Oktober telah terjadi resolusi jihad yang dipelopori oleh ulama’-ulama’ kala itu.
Sedangkan dalam aspek sejarah Islam, bulan ini menjadi penting karena pada bulan ini 3 masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad tepat pada tanggal 1 Oktober, salah satunya adalah masjid Kuba.
Mbah Mun juga memaparkan beberapa pengetahuan baru yang masih ada kaitannya dengan keistimewan bulan Oktober.
Beliau mengungkapkan bahwa sebenarnya perhitungan tahun itu dimulai saat bulan Oktober, hal ini berdasarkan Qur’an surah Al-Quraisy.
Di dalamnya ada kata sittah dan shoif. Sittah disini artinya matahari sebelah selatan khatulistiwa, sedangkan shoif artinya matahari sebelah utara khatulistiwa. Dimana ketika matahari berada sebelah selatan, maka waktu itu juga dimulai perhitungan tahun.
“Oktober adalah bulan dimana matahari berada di sebelah selatan khatulistiwa. Itulah mengapa sebenarnya perhitungan tahun dimulai saat bulan Oktober bukan Januari,” jelas Mbah Mun.
Reporter: Khalimatus Sa’diyah
Editor: Iin Endang Wariningsih