Amanat.id- Habib Ahmad al-Habsyi terangkan alasan kesuksesan dakwah Walisongo saat memberikan tausiyah dalam acara “UIN Walisongo Mengaji” yang diadakan oleh UKM-F Jam’iyyatul Qurra’ Wal Huffadz (JQH) el-Fasya el-Febi’s, di lapangan kampus 3 UIN Walisongo Semarang. pada Rabu (16/10/2019).
Dalam tausiahnya, Habib Ahmad menjelaskan bahwa dakwah Walisongo sukses besar karena para Walisongo meniru, mencontoh, dan menjunjung tinggi misi utama yaitu Akhlakul Karimah.
“Mereka sudah pasti beriman, berpegang teguh kepada ajaran Allah dan juga menjunjung tinggi misi utama yaitu Akhlakul Karimah,” Jelas Habib Ahmad.
Ia juga mengatakan, Al-Qur’an bisa merubah hidup dan akhlak manusia menjadi lebih baik.
“Tunjukan kepada Allah seberapa besar Alquran merubah dirimu dan menjadikannya sebagai Akhlakmu. jangan katakan kepada orang berapa banyak kau menghafal Al-Qur’an. Tapi, biarkan orang melihat berapa banyak Alquran merubah kehidupanmu,” sambungnya.
Habib Ahmad mengatakan, bahwa Nabi Muhammad memiliki budi pekerti luhur, setiap orang yang melihatnya dan mengimaninya pasti jatuh cinta terhadapnya.
“Budi pekerti yang luhur ini yang membuat setiap orang jatuh cinta kepada nabi Muhammad SAW. Sifat-sifat mulia itu semua ada pada diri Nabi, budi pekerti luhur seperti nabi bisa menjadi sarana hidayah seseorang untuk mendapat petunjuk dari Allah,” jelasnya.
Ia mengajak para hadirin agar meneladani akhlak Nabi. Jika tidak bisa totalitas paling tidak punya komitmen walaupun sedikit untuk tetap meneladani akhlak atau budi pekerti yang diajarkan oleh Nabi.
“Sekarang, banyak yang mencontoh akhlak orang lain, tak lagi mencontoh akhlaknya Nabi. Terkadang umatnya Nabi Muhammad tapi akhlaknya tidak seperti Nabi. Memang tidak ada manusia yang paling sempurna” jelasnya.
Selanjutnya, beliau mengatakan jika manusia benar-benar mencintai Nabinya, maka akan terlihat perbedaan cinta-nya kepada Nabi dengan manusia biasa. Seseorang yang benar-benar mencintai Nabinya, cintanya akan melebihi kepada istri, keluarga, dan harta bendanya.
“Seorang manusia yang menyukai lawan jenisnya, dia akan menggali informasi tentang orang yang disukai. Jika benar-benar cinta kepada Nabi kita akan menggali informasinya, itu salah satu bukti kalo benar-benar cinta. Selanjutnya, mencari tahu cara bagaimana bisa terhubung dengan orang yang kita cintai,” tutupnya.
Reporter: Ivatunisa Khasanah
Editor: Muhammad Shafril Hidayat