• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 31 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Glass Ceiling, Penghambat Perempuan dalam Berkarir

Bentuk diskriminasi yang mencegah perempuan naik ke posisi kekuasaan atau tanggung jawab yang lebih tinggi dalam sebuah organisasi dikenal dengan istilah glass ceiling.

Rizki Nur Fadilah by Rizki Nur Fadilah
5 bulan ago
in Kolom, Artikel, Lifestyle
0
Glass ceiling penghambat perempuan
Ilustrasi Penghambat Perempuan dalam Berkarir. (Dok. Internet)

Seiring perkembangan zaman, gender tidak lagi memiliki batasan khusus. Tak jarang ditemui laki-laki mengerjakan pekerjaan domestik dan perempuan bekerja di sektor publik.

Ivan Illich dalam bukunya yang berjudul Matinya Gender mengatakan bahwa dalam masyarakat kapitalis, khususnya dalam negara berkembang, batas gender antara laki-laki dan perempuan sudah mulai tidak jelas bahkan gender tersebut bisa dipertukarkan antara keduanya.

Stigma masyarakat yang menganggap perempuan adalah mahluk yang lemah seharusnya tidak lagi berlaku. Bahkan seorang wanita yang ditinggal suaminya mampu memenuhi kebutuhan anak-anak dan rumah tangganya seorang diri.

Meskipun demikian, realita yang terjadi di masyarakat kita tidak sepenuhnya bebas dari kekangan patriarki. Memang banyak perempuan yang bekerja di sektor publik, tetapi mereka sulit mendapatkan posisi yang penting.

Posisi-posisi strategis dalam sebuah perusahaan masih didominasi oleh laki-laki. Misalnya saja, data Jumlah CEO wanita yang memimpin perusahaan Fortune 500 pada tahun 2021 menembus rekor tertinggi, tetapi data tersebut ternyata masih hanya 8,1% dari total daftar seluruh pekerja yang ada.

Baca juga

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Glass Ceiling; Wujud Diskriminasi terhadap Perempuan

Bentuk diskriminasi yang mencegah perempuan naik ke posisi kekuasaan atau tanggung jawab yang lebih tinggi dalam sebuah organisasi dikenal dengan istilah glass ceiling. Alasan diskriminasi tersebut tidak lain hanya karena mereka perempuan.

Perempuan diaggap rentan mengalami konflik keluarga. Tanggung jawab keluarga dan ranah privat masih menjadi pertimbangan seseorang menjadikan perempuan seorang pemimpin. Ketimpangan kebijakan hak atas laki-laki dan perempuan masih kerap terjadi.

Padahal, keseimbangan hak antara laki-laki dan perempuan sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Berdasarkan data dari lembaga konsultan internasional McKinsey, apabila suatu negara tidak menciptakan lingkungan yang setara, maka USD 12 triliun kurs ekonomi akan hilang atau kira-kira 16,5% dari total ekonomi global setara 8 kali ekonomi Indonesia.

Artinya, sangat penting suatu negara untuk menciptakan kondisi yang setara antara pekerja laki-laki dan perempuan. Di Kementerian Keuangan Indonesia sendiri, sudah mulai menyediakan ruang laktasi dan childcare di kantor.

Jika perempuan mendapatkan cuti melahirkan, berdasarkan kebijakan parental leave melalui KMK Pengarusutamaan Gender, laki-laki juga mendapatkan cuti 10 hari utuk menemani istri melahirkan.

Kebijakan itu patut menjadi teladan bagi institusi atau perusahaan lainnya. Bukan sekadar menyamakan peraturan, tetapi lebih kepada menyetarakan hak dalam suatu kebijakan pada kondisi-kondisi tertentu. Hak yang setara, menciptakan lingkungan kerja dengan pola pikir modern.

Dengan begitu Glass Ceiling bisa diatasi. Keputusan memperoleh jabatan tinggi tidak lagi berdasar gender, tetapi murni dari kompetensi dan kapabilitas orang tersebut.

Rizki Nur Fadilah

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Glass ceilingkesetaraan genderperempuan
Previous Post

Lupa

Next Post

Beasiswa Indonesia Bangkit LPDP 2022/2023 Resmi Dibuka, Berikut Syaratnya!

Rizki Nur Fadilah

Rizki Nur Fadilah

Related Posts

cancel culture di media sosial
Artikel

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

by Redaksi SKM Amanat
6 Desember 2022
0

...

Read more
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Jurnalisme Data UIN Walisongo

Pentingnya Jurnalisme Data, Amcor UIN Walisongo Fasilitasi LPM untuk Ikut Pelatihan

31 Januari 2023
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
pentingnya jurnalisme data

Jurnalisme Data dalam Bercerita

30 Januari 2023
FISIP UIN Walisongo

Keluarga Mahasiswa Korban Penipuan Berharap Dapat Bantuan Dari Kampus

5 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend